inspirasi

Legenda Nyai Ronggeng, Identik dengan Kutukan Para Gadis

Penulis:   | 

Di daerah Ciherang, Kuningan, Jawa Barat ada sebuah legenda yang sampai saat ini masih dipercaya oleh masyarakatnya.

Legenda yang dimaksud merupakan sebuah kutukan dari seorang gadis cantik yang meninggal diusia 19 tahun, Nyai Ratna Herang.

Tepat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Nyai Ratna Herang mengucapkan sebuah kalimat bahwa di daerah asalnya tidak akan ada wanita lain yang mempunyai wajah secantik dirinya sampai umur 19 tahun.

Konon saat itu tahun 1920-an dan di wilayah Jawa ada kesenian terkenal bernama Nyai Ronggeng.

Saat itu, rombongan tari sering melakukan perjalanan dan tampil dari satu desa ke desa yang lainnya.

Nyai Ratna Herang sendiri adalah salah satu penari ronggeng yang terkenal di Ciherang.

Selain pintar menari dan berwajah cantik, ia juga memiliki tubuh indah. Tidak heran jika banyak laki-laki yang mengaguminya.

Baca juga: Mengenal Katokkon, Cabai Ekstra Pedas dari Tana Toraja

Daftar isi

Penari ronggeng sempat mendapat stigma buruk di mata masyarakat sekitarnya

Legenda Nyai Ronggeng, Identik dengan Kutukan Para Gadis

(foto: steemit)

Nama Nyai Ratna Herang memang begitu terkenal, sampai ia selalu tampil di setiap hajatan yang digelar oleh masyarakat Kuningan.

Namun sayang sekali, ketenaran dan popularitas yang dimilikinya justru membuatnya meninggal di usia yang sangat muda, 19 tahun.

Saat ia masih hidup, ternyata penari ronggeng atau Nyai Ronggeng seringkali dipandang negatif oleh masyarakat.

Konon, penari ronggeng bisa diajak tidur oleh siapa saja yang mampu membayar dengan harga yang sangat tinggi.

Padahal, tidak sembarang wanita bisa menjadi penari ronggeng kala itu.

Hanya wanita dengan wajah cantik, tubuh indah, pandai bernyanyi, kuat, dan menguasai seni bela diri saja yang bisa menjadi penari ronggeng.

Akan tetapi, stigma negatif terlanjur dipercaya oleh masyarakat dan Nyai Ratna Herang harus menjadi korbannya. Sejak saat itu namanya lebih dikenal sebagai Nyai Ronggeng.

Banyak diperebutkan, tapi akhirnya justru mati mengenaskan

Legenda Nyai Ronggeng, Identik dengan Kutukan Para Gadis

(foto: tokopedia)

Awal mula petaka dalam hidup Nyai Ronggeng dimulai saat ia tampil dalam sebuah perayaan yang dihadiri oleh kaum bangsawan atau kaum menak dan para jawara.

Di tengah acara perayaan, dua orang jawara bertarung untuk memperebutkan kesempatan tidur dengan Nyai Ronggeng.

Para jawara yang bertarung adalah bagian dari kelompok yang percaya dengan stigma negatif penari ronggeng tadi.

Pertarungan pun berlangsung dengan sangat sengit dan alot karena kedua jawara sama-sama kuat.

Dua jawara terus bertarung sampai akhirnya pertarungan justru merenggut hidup Nyai Ronggeng secara tidak sengaja.

Tepat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, terucaplah kalimat yang kemudian dipercaya sebagai kutukan untuk para gadis.

Setelah meninggal, awalnya jasadnya dihanyutkan di Sungai Cigede lalu ditemukan oleh warga dan dikebumikan dengan layak.

Baca juga: Misteri Kampung Pitu Gunungkidul, Hanya Dihuni 7 Keluarga

Peristiwa kematiannya yang tragis meresahkan para orangtua yang punya anak gadis

Legenda Nyai Ronggeng, Identik dengan Kutukan Para Gadis

(foto: radarbogor)

Masyarakat Ciherang, Kuningan sejak saat itu mulai resah dan terpaksa harus mengungsikan setiap anak perempuan ke kerabat yang ada di luar kota sampai berusia 19 tahun.

Setelah dirasa sudah memasuki usia 19 tahun, anak perempuan Ciherang dan sekitarnya akan dikembalikan ke rumah orang tuanya.

Menurut cerita masyarakat setempat, setidaknya ada puluhan yang dianggap menjadi ‘korban’ dari kutukan ini.

Meski diceritakan sebagai pemberi kutukan oleh masyarakat sekitar, namun makamnya justru dianggap keramat oleh sebagian orang.

Terbukti dengan banyaknya orang yang berziarah ke makamnya untuk meminta berkah, termasuk para seniman tradisional yang menginginkan karyanya diakui masyarakat.

Bahkan, ada juga orang tua yang datang untuk meminta agar keturunannya memiliki paras cantik.

Kisah legendanya masih dikenang dalam bentuk karya seni dan sastra

Legenda yang Identik dengan Kutukan Para Gadis

(foto: hartonomall)

Karena sering digunakan sebagai tempat meminta berkah sampai pesugihan, lokasi tempat makam Nyai Ratna Herang atau Nyai Ronggeng menjadi angker.

Banyak orang menceritakan bahwa di sekitar makam sering ditemui sosok anak kecil bolak-balik, namun saat dikejar si anak justru menghilang begitu saja.

Sosok yang misterius pun diberi nama Kembang Karang.

Memang legendanya termasuk mengandung banyak sisi gelap dan cukup disakralkan, tapi namanya masih dikenang melalui karya seni dan sastra seperti lagu-lagu dangdut dan juga novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982) karya Ahmad Tohari.

Itulah legenda Nyai Ronggeng yang identik dengan kutukan para gadis dan masih dipercaya oleh masyarakat sekitar. Bagaimana menurutmu?

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.