inspirasi

Kisah Siren, Makhluk Mitologi Bersuara Indah Pembawa Malapetaka

Penulis:   | 

Banyak cerita yang menarik untuk ditelusuri dari Mitologi Yunani, misalnya makhluk bernama Siren.

Makhluk ini kerap menampakkan diri di sekitar kapal pelaut, mengeluarkan suara indah, tapi membawa malapetaka.

Literatur tentangnya yang terkenal adalah Odyssey karya penyair Homer dari Yunani. Makhluk yang terkesan agak misterius juga banyak menginspirasi banyak karya seni di zaman modern.

Wujudnya sering dideskripsikan mirip putri duyung. Tapi ada juga versi lainnya berupa perempuan setengah burung yang punya dua sayap.

Baca juga: Mengenal Ikan Torani, Hewan Laut Berbentuk Unik dan Bisa Terbang

Bangsa Yunani kuno memahaminya sebagai sosok wanita setengah burung

Kisah Siren, Makhluk Mitologi Bersuara Indah Pembawa Malapetaka

(foto: sdubon)

Seperti diungkap oleh C.J.S. Thompson dalam bukunya The Mystery and Lore Monsters (2010), dongeng tentang makhluk campuran antara manusia dan hewan telah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu.

Khususnya kisah mitologi tentang duyung yang cukup bervariasi. Penggambaran asal usulnya berbeda-beda, begitu juga perangainya. Ada yang dianggap baik dan ada yang dianggap berbahaya.

Sebagai makhluk mitologi, Siren sering digambarkan sebagai sosok putri duyung yang pesona kecantikannya memikat para pria di sekitar lautan.

Tetapi ternyata bangsa Yunani kuno memahaminya secara berbeda, yakni sebagai wanita setengah burung yang secara tradisional dihubungkan dengan budaya Mediterania.

Siren terkena kutukan karena gagal menjalankan tugasnya sebagai pelayan

Kisah Siren, Makhluk Mitologi Bersuara Indah Pembawa Malapetaka

(foto: pixabay)

Pada awalnya, Siren atau Seirenes dikisahkan sebagai pelayan Persefon, ratu dari Dunia Bawah sekaligus anak dari Zeus.

Suatu hari, Persefon yang malang diculik oleh Hades. Untuk memudahkan tugas, para pelayan mendapat sayap agar bisa terbang menemukan Persefon.

Meski telah berkelana sepanjang waktu, memanggil-manggil nama Persefon dengan suara indah dan lagu yang manis.

Tapi, Persefone tidak dapat ditemukan. Para pelayan dihukum dengan kutukan selamanya menjadi Siren.

Siren tinggal di daerah terpencil yang berbatu dan sepi bernama Pulau Anthemoissa. Meski dikutuk dan terbuang, Siren tetap bisa menyanyi.

Nyanyian Siren mengembalikan kekuatan jiwanya setelah mengalami nasib buruk.

Baca juga: Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut Sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

Dengan suaranya yang indah, para pelaut bisa tergoda dan kapalnya bisa tenggelam 

Kisah Siren, Makhluk Mitologi Bersuara Indah Pembawa Malapetaka

(foto: pinterest)

Siren dipandang sebagai makhluk yang cantik tapi berbahaya. Suaranya yang konon bisa menenangkan angin jelas disukai siapapun.

Saat dinyanyikan pada para pelaut di pantai berbatu, pelaut terlena dan tidak ingin kembali berlayar.

Saat dinyanyikan di tengah lautan, kapal pelaut bisa karam. Makhluk ini memiliki suara yang menggoda, tapi berbeda dari suara manusia.

Tidak hanya mengganggu pelaut, konon makhluk ini juga menunjukkan diri di depan pengunjung pantai yang sedang hilang kesadaran atau mabuk.

Sasarannya adalah pria, karena nyawa mereka menjadi kekuatan baginya.

Perubahan deskripsi fisiknya dipengaruhi oleh peradaban manusia

Kisah Siren, Makhluk Mitologi Bersuara Indah Pembawa Malapetaka

(foto: greekerthangreeks)

Sebenarnya tidak banyak kisah yang menunjukkan Siren menyerang manusia.

Meskipun punya sifat berbahaya dan sisa-sisa dendam atas kutukan hidupnya, Siren juga pernah membantu pelaut yang tersesat saat mencari jalan.

Nyanyiannya juga pada awalnya muncul karena ingin menghilangkan sepi. Lama kelamaan para pelaut yang penasaran berkunjung ke Pulau Anthemoissa.

Dalam cerita asalnya, lagu dan suara indahnya jauh lebih mengesankan daripada kecantikan wajahnya.

Lalu bagaimana Siren lebih banyak disamakan dengan putri duyung yang melekat dengan image paras cantik walau setengah ikan?

Memang perubahan deskripsi fisiknya dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan peradaban manusia. Demikianlah cerita mitologi terus berlanjut dikisahkan seiring waktu.

Entah dipandang sebagai manusia setengah burung atau putri duyung, Siren hanyalah makhluk mitologi yang kena kutukan di pulau sunyi dan bernyanyi untuk mempertahankan dirinya.