inspirasi

Kisah Mak Lampir, Putri yang Jadi Buruk Rupa Demi Cintanya

Penulis:   | 

Bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang tumbuh di tahun 1980 sampai awal 2000-an sudah pasti tidak asing lagi dengan nama Mak Lampir.

Tawanya yang khas serta mengandung aura yang mistis sering menyapa banyak orang melalui sandiwara radio berjudul Misteri Gunung Merapi. Di era 2000-an sandiwara ini diangkat menjadi sinetron dengan judul yang sama.

Mak Lampir merupakan cerita legenda yang berkembang di masyarakat Sumatra dan Jawa. Ia dipercaya sebagai penunggu Gunung Merapi dan sering mengganggu para sejoli yang sedang mendaki.

Baca juga: Mengenal Suku Bajo, Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

Sosok sejati Mak Lampir dipercaya merupakan putri kerajaan Champa

Kisah Mak Lampir, Putri yang Jadi Buruk Rupa Demi Cintanya

(foto: phinemo)

Konon, menurut cerita yang berkembang di masyarakat, kisah Mak Lampir dulunya merupakan seorang putri raja yang memiliki paras cantik, baik, dan pemalu bernama Siti Lampir Maimunah.

Ia berasal kerajaan kuno, Champa (Chiem Thanh). Kerajaan ini dipercaya pernah menjadi penguasa di daerah Vietnam Selatan dan Tengah pada abad ke-7 sampai dengan 18.

Kisah Mak Lampir cukup terkenal di beberapa wilayah Sumatra, seperti Kabupaten Agam, Bukit Tinggi, di aman Gunung Merapi berdiri.

Selain itu legenda ini kerap dihubungkan dengan cerita legenda lainnya, yaitu 7 Manusia Harimau yang sama-sama berasal dari Sumatra Barat, Lampung, serta sebagian Provinsi Bengkulu. Dari Sumatra, kemudian cerita Mak Lampir mulai terkenal di masyarakat Jawa.

Kisah Cinta Mak Lampir dan pemuda pujaannya ternyata tidak direstui keluarga

Kisah Mak Lampir, Putri yang Jadi Buruk Rupa Demi Cintanya

(foto: wallpaperflare)

Siti Lampir Maimunah muda yang baik dan pemalu beranjak dewasa. Ia kemudian jatuh cinta kepada pemuda pengembara yang dikenal dengan nama Datuk Panglima Kumbang.

Datuk Panglima Kumbang dipercaya sebagai seorang panglima dari alam siluman atau alam kegelapan. Dia juga dikisahkan dapat berubah menjadi seekor harimau atau macan kumbang.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Datuk Panglima ternyata memiliki perasaan yang sama dengan Siti Lampir Maimunah.

Sayang sekali, saat percintaan dua sejoli ini diketahui oleh keluarganya masing-masing, dan mereka mendapatkan penolakan.

Baik kerajaan Champa maupun pihak sang Datuk tidak merestui hubungan antara dua makhluk yang berebeda alam.

Baca juga: Kung Fu: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Mak Lampir pergi dan bertapa di Gunung Merapi agar bisa pergi ke alam siluman

Kisah Mak Lampir, Putri yang Jadi Buruk Rupa Demi Cintanya

(foto: tanahindonesia)

Sejak penolakan itu, Siti Lampir kemudian melarikan diri ke kaki Gunung Merapi dan bertapa agar ia bisa mendapatkan kekuatan untuk mengunjungi alam Siluman.

Sekian lama Siti Lampir menghabiskan waktunya untuk bertapa, namun tidak kunjung mendapatkan kekuatan yang diinginkan.

Lalu pada suatu hari, ia bertemu dengan pertapa lain yang menjadi gurunya sendiri, yaitu Nenek Srintil. Konon, Nenek Srintil berasal dari Jawa.

Dengan bantuan Nenek Srintil, Siti Lampir Maimunah akhirnya berhasil mendapatkan kekuatan yang ia inginkan. Ia pun tidak menyia-nyiakan waktu dan mencoba kembali ke alam siluman.

Sayangnya, dalam pengembaraan itu dia mendapatkan kabar menyedihkan bahwa Datuk Panglima Kumbang kekasih tercintanya gugur dalam pertempuran. Siti Lampir pun tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Sang Guru iba melihat kesedihan muridnya itu, lalu menawarkan sebuah kekuatan yang dapat digunakan untuk membangkitkan kaum siluman.

Namun, kekuatan ini membutuhkan syarat yang cukup berat, yaitu Siti Lampir harus mengorbankan kecantikannya sendiri.

Setelah wajahnya berubah buruk rupa, kekasihnya sudah tidak mengenalinya lagi

Kisah Mak Lampir, Putri yang Jadi Buruk Rupa Demi Cintanya

(foto: misteraladin)

Rasa cinta yang luar biasa besar dan keyakinan bahwa kekasihnya akan menerimanya dalam keadaan apa pun, membuatnya berani memenuhi persyaratan yang berat.

Ia merelakan kecantikannya dan berhasil membangkitkan Datuk Panglima Kumbang.

Sayangnya, harapan dan kepercayaannya itu dibayar dengan kenyataan pahit. Datuk Panglima Kumbang, sang kekasih ternyata tidak mengenalinya lagi dan justru ketakutan melihatnya tidak lagi secantik dulu.

Ia merasa sakit hati dengan balasan dari sang kekasih hatinya itu dan berjanji untuk memerangi Datuk Panglima Kumbang beserta kaum siluman sepanjang hidupnya.

Untuk membalaskan dendamnya, ia pergi ke pulau Jawa dan menggabungkan kekuatannya dengan jin penguasa Gunung Merapi di Jawa.

Konon katanya, ia memiliki umur yang sangat panjang dan mulai mengganggu umat manusia, terutama pasangan sejoli yang mendaki Gunung Merapi.

Sejak saat itu, nama Mak Lampir mulai dikenal masyarakat dan berkembang menjadi cerita mistis yang melegenda.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.