inspirasi

Keindahan Molinere, Taman Patung di Bawah Laut Berkonsep Peduli Lingkungan

Penulis:   | 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk berwisata, misalnya wisata laut. Pesona lautan dengan segala isinya memang tidak ada habisnya untuk dinikmati.

Sebuah patung di bawah laut Karibia akan memberi pengalaman tersendiri untuk siapapun yang suka wisata laut.

Taman Patung Bawah Air Molinere (Molinere Underwater Sculpture Park) adalah sebuah galeri seni pertama di dunia yang dibuat di bawah laut.

Sang seniman yang menciptakannya punya niat baik dalam pembangunan taman patung. Tidak hanya untuk ekspresi seni, tapi juga wujud kepedulian pada lingkungan.

Baca juga: Legenda Menehune, Makhluk Kerdil yang Cekatan Tapi Pemalu

Dibuat oleh seniman patung dari Inggris dan melibatkan masyarakat lokal

Keindahan Molinere, Taman Patung di Bawah Laut Berkonsep Peduli Lingkungan

(foto: adventurejunkie)

Proyek Taman Patung Bawah air Molinere sudah dimulai sejak 2004 di Laut Karibia, tepatnya di pantai barat Grenada, Meksiko. Tapi sempat tenggelam dan rusak karena bencana badai.

Dibangun pada kedalaman 5 m, Taman Patung Bawah Air Molinere memamerkan 75 pahatan dari seniman Inggris Jason deCaires Taylor.

Tidak hanya seniman patung, Taylor juga penyelam scuba berpengalaman yang ingin membuat inovasi wisata laut yang lebih menarik dengan adanya patung di dasar laut.

Taylor juga melibatkan kelompok masyarakat lokal dalam berkarya. Ada patung anak-anak dan tokoh setempat dibuat dari semen dan diletakkan di dasar laut.

Mahakarya seni pahat kontemporer dari Taylor dengan kepedulian pada ekologi sepertinya masih belum ada yang menandingi.

Sempat dikaitkan dengan penghormatan kepada para budak Afrika yang tenggelam

Keindahan Molinere, Taman Patung di Bawah Laut Berkonsep Peduli Lingkungan

(foto: pilotdiscretion)

Sebagai karya yang fenomenal, Taman Patung Bawah air Molinere tidak lepas dari kontroversi dan berita miring. Sempat beredar sebuah unggahan foto deretan patung di kedalaman Laut Karibia.

Sekelompok oknum menyebarkan berita palsu bahwa patung-patung dalam foto yang diunggah adalah wujud penghormatan kepada para budak Afrika yang dahulu terlempar dari kapal dan tenggelam di laut.

Untuk memoles cerita, disertakan pula tautan ke informasi perdagangan budak dari Afrika ke Eropa dan Amerika.

Setelah dikonfirmasi ke seniman yang memahatnya, Taman Patung Bawah air Molinere adalah murni sebuah karya seni kontemporer dan tidak ditujukan untuk menghormati budak.

Baca juga: Asal Usul Jurus Kemehameha, Tentang Seorang Raja Pemersatu Kepulauan Hawaii

Dibangun dengan konsep peduli lingkungan agar bisa diwariskan ke generasi mendatang

Keindahan Molinere, Taman Patung di Bawah Laut Berkonsep Peduli Lingkungan

(foto: underwatersculpture)

Sejak awal memang Taman Patung Bawah Air ini diciptakan dengan konsep peduli lingkungan. Ada formasi lingkaran yang terdiri atas 26 pahatan berwujud anak-anak kecil.

Formasi patung tersebut mengandung pesan tentang pentingnya merawat lingkungan sebagai warisan untuk generasi mendatang.

Taylor juga menciptakan setiap pahatannya dengan inspirasi yang didapatnya di masa kecil yang sering berlibur menyelam di beberapa negara.

Selain bentuknya yang unik dan konsep ekologi yang jadi nilai jualnya, Taman Patung Bawah Air Molinere mendapat sebuah penghargaan dari National Geographic.

Tidak hanya menjadi lokasi menarik untuk menyelam, berenang, dan snorkeling untuk melihat karang, di antara patung-patung yang terlihat estetis kini jadi tempat tumbuh dan berkembangnya biota laut.

Pemahatnya juga mempertimbangkan agar taman bawah laut berkesan untuk wisatawan

Keindahan Molinere, Taman Patung di Bawah Laut Berkonsep Peduli Lingkungan

(foto: underwater)

Patung yang berubah warna juga dapat menjadi sebuah pengingat untuk manusia tentang kemungkinan naiknya suhu laut karena pemanasan global.

Kondisi laut yang berubah juga akan mempengaruhi perubahan lingkunga di darat dan udara.

Dengan segala konsep yang matang dan pesan positif dalam setiap pahatannya, pembangunan Taman Patung Bawah Air ini juga melalui riset cukup lama yang dilakukan Taylor dan timnya untuk menentukan lokasi yang tepat.

Dengan beberapa teknik pahat yang dilakukan, mulai dari yang tradisional sampai dengan penggunaan teknik pencitraan tiga dimensi.

Hal yang menjadi pertimbangan penting senimannya adalah apakah nantinya taman bawah laut bisa berdampak positif untuk lingkungan dan apakah karyanya bisa berkesan untuk wisatawan.

Bagaimana menurutmu tentang Taman Patung Bawah Air Molinere? Barangkali suatu hari nanti akan menjadi tujuan wisatamu selanjutnya.