inspirasi
Apa Itu Gap Year, Pilihan Menunda Kuliah yang Bisa Berfaedah
Momen kelulusan SMA adalah sesuatu yang berkesan, karena sebentar lagi akan duduk di bangku kuliah. Tapi, beberapa orang akan memilih menunda untuk melanjutkan kuliah karena suatu alasan.
Masa-masa menunda kuliah setelah lulus ini biasa disebut gap year yang dijalani selama setahun sampai pendaftaran kuliah di tahun berikutnya.
Meskipun hal ini adalah sesuatu yang normal, tapi ternyata masih ada pandangan negatif tentang anak lulusan SMA yang memilih menunda kuliah.
Padahal gap year tidak selalu buruk, karena banyak hal berfaedah yang bisa dilakukan.
Baca juga: Motif Batik Lasem, Tercipta dari Kombinasi Budaya Tionghoa dan Nusantara
Awalnya berupa kegiatan backpacker pemuda Jerman sebelum Perang Dunia I
Gap year termasuk istilah yang populer dipakai untuk menyebut waktu kosong setelah lulus SMA dan sebelum memasuki jenjang perkuliahan.
Istilah yang juga disebut sabbatical year merupakan periode ketika seseorang menjalani rehat setelah lulus dari sekolahnya.
Ternyata tradisi ini sudah dikenal oleh pemuda Jerman, sebelum terjadinya Perang Dunia I. Anak muda Jerman zaman dulu memilih keliling Eropa untuk mencari jati diri dan pendewasaan.
Sampai pada tahun 1970-an, aktivitas seperti itu makin berkembang jadi tren yang disebut backpacking ke beberapa benua lain. Para backpacker juga menulis buku panduan jalan-jalan keliling dunia.
Tidak hanya Eropa, ternyata tradisi backpacker setelah lulus sekolah juga menjadi gaya hidup baru anak-anak muda Afrika, Amerika, dan Australia.
Kadang tidak mudah dijalani, karena faktor gengsi atau tekanan orangtua
Pada zaman sekarang, sepertinya sudah jadi semacam pola yang umum dalam kehidupan kalau setelah lulus SMA langsung lanjut kuliah, dan setelah kuliah segera bekerja.
Tapi bagi sebagian orang, pola tersebut tidak berlaku. Ada yang sengaja memilihnya karena sudah memiliki rencana lain.
Seperti anak muda yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri dan fokus dulu belajar bahasanya. Ada juga yang melakukannya karena belum lolos masuk perguruan tinggi impian.
Bahkan di beberapa negara maju, mengambil jeda waktu setelah lulus SMA adalah tren yang menarik untuk dilakukan. Hanya saja, untuk orang Indonesia masih belum umum.
Daripada menunda, tidak sedikit juga yang akhirnya mengubah rencana untuk tetap langsung kuliah setelah lulus SMA, walaupun bukan di kampus atau jurusan impiannya.
Kenyataannya, momen menunda kuliah memang tidak mudah karena faktor gengsi atau tuntutan orangtua. Itulah mengapa setiap anak SMA sejak awal sudah seharusnya memiliki rencana yang matang.
Baca juga: 5 Gunung Tertinggi di Sumatera, Kerinci Jadi yang Paling Tinggi
Bisa punya waktu lebih banyak untuk menambah skill dan pengalaman
Tentu saja selama masa menunggu setahun tidak benar-benar kosong karena ada banyak waktu luang untuk melakukan banyak hal baik.
Mulai dari liburan sejenak untuk refreshing setelah ujian akhir sekolah, refleksi diri agar lebih tenang, belajar bahasa asing, kerja part time, atau hal lain yang belum sempat dilakukan selama sekolah.
Karena pada saat nantinya sudah bisa kuliah, mungkin tidak akan sempat untuk melakukannya lagi. Bisa jadi, masa-masa gap year adalah momen penting untuk menemukan skill, pengalaman, atau kenalan baru.
Banyak anak lulusan SMA yang belum menyadari apa passion-nya atau apa cita-citanya, sehingga butuh waktu lebih banyak untuk menemukan kembali potensi dirinya.
Yang jelas, gap year bisa digunakan untuk mematangkan materi ujian masuk perguruan tinggi tahun selanjutnya.
Kenyataannya, ujian masuk kuliah setiap tahun selalu memiliki trik atau strategi tersendiri. Akan lebih menyenangkan jika selama setahun sudah sempat mempelajari strateginya.
Ketika sudah menyiapkan siasat yang tepat dengan belajar jauh-jauh hari, akan lebih mudah saat menjalani ujian masuknya.
Tidak hanya ikut tren, tapi pastikan untuk mempertimbangkan baik buruknya
Sebenarnya tidak hanya berlaku untuk yang baru lulus SMA, tapi juga untuk yang lulus kuliah dan tidak langsung bekerja.
Secara kondisi mental sudah berbeda, begitu juga dengan tanggung jawabnya. Karena itu, pilihan untuk menunda sudah selayaknya dipertimbangkan sebaik mungkin.
Meskipun terlihat santai dalam waktu cukup lama, tapi sebenarnya ini adalah fase yang penting untuk mengembangkan diri agar tidak jenuh terus-terusan sibuk dengan rutinitas yang sama.
Pada intinya, gap year sebenarnya bisa berfaedah jika benar-benar dijalani dengan hal positif, termasuk berbagi cerita dengan orang lain yang juga pernah menjalaninya.
Tidak hanya untuk bersenang-senang atau sekadar ikut tren, tapi masa gap year ini juga untuk memikirkan rencana hidup selanjutnya.
0 comments