inspirasi

Uniknya Giethoorn, Desa Terbersih di Dunia yang Bebas Polusi

Penulis:   | 

Desa terbersih mana yang sudah kamu kunjungi selama ini? Apakah kamu juga sudah pernah melihat desa yang pemandangannya seperti negeri dongeng?

Di Belanda ada yang namanya Giethoorn, sebuah desa terbersih dengan pemandangan sangat indah.

Uniknya desan ini tidak memiliki jalan darat yang sibuk dengan lalu lalang kendaraan bermotor.

Pembangunan dengan model kanal menjadikan Desa Giethoorn cuma bisa dilalui dengan jalan kaki atau perahu yang kecil.

Sejak dibangun pada tahun 1230, Desa Giethoorn agak mirip Venesia secara konsep. Itulah kenapa desa ini dijuluki dengan Venice of Netherland atau The Little Venice.

Baca juga: Potala Palace, Istana Tertinggi di Dunia yang Punya 1000 Ruangan

Daftar isi

Desa Giethoorn sudah menjadi rumah para petani pada abad ke-13

Uniknya Giethoorn, Desa Terbersih di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan Darat

(foto: tassiedevilabroad)

Giethoorn merupakan sebuah desa yang terletak di Provinsi Overijsell, sebelah utara Belanda. Dahulu, tepatnya pada abad ke-13 sebagian besar penduduknya adalah komunitas petani.

Para petani bercocok tanam di ladang, menemukan banyak tanduk kambing liar yang terkubur di bawah tanah. Tanduk-tanduk yang ditemukan penduduk diperkirakan tenggelam karena air bah tahun 1170.

Desa tersebut kemudian diberi nama Geytenhoren atau disingkat menjadi Giethoorn. Geiten berarti kambing dan hoorn berarti tanduk.

Kanal-kanal di desa sebenarnya adalah lubang-lubang yang digali penduduk untuk ekstraksi gambut. Dalam jangka panjang, kanal menumpuk air hujan dan membentuk sejumlah danau dan kolam yang dangkal.

Yang menjadikan desa ini seperti negeri dongeng adalah karena keindahan taman-taman bunganya, rumah-rumah yang dirawat rapi, dan daun jendelanya dicat indah.

Menyenangkan sekali untuk duduk santai di samping kanal dan melihat perahu, bebek dan angsa lewat.

Wilayahnya bebas dari polusi udara maupun polusi suara

Uniknya Giethoorn, Desa Terbersih di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan Darat

(foto: medium)

Barangkali terdengar agak susah dipercaya kalau masih ada wilayah bebas polusi di zaman sekarang.

Kenyataannya memang ada, di desa ini tidak ada asap pabrik, asap kendaraan, atau bahkan asap rokok yang menyebabkan polusi udara.

Di dalamnya juga tidak ada klakson, mesin kendaraan, atau industri yang menyumbang polusi suara.

Karena desa ini tidak memiliki jalur darat, 2.600-an penduduk desa sehari-harinya menggunakan sepeda, jalan kaki, atau memakai perahu ketika beraktivitas sehari-sehari.

Saking bersihnya, National Geographic di tahun 2019 memberi predikat menjadi desa terbersih di dunia.

Baca juga: Dianggap Sakral, Gunung Kailash Jadi Tempat Ritual Penghapus Dosa

Menjadi salah satu objek wisata yang populer di Belanda

Uniknya Giethoorn, Desa Terbersih di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan Darat

(foto: tassiedvilabroad)

Sejak dahulu desa ini memang sudah ada, tapi tidak langsung terbuka bagi wisatawan. Potensi wisata mulai terlihat setelah tahun 1958, ketika produser film Belanda, Bert Haanstra membuat film komedi populernya, Fanfare yang berlokasi syuting di sini.

Sebagai desa wisata, Giethoorn terbuka untuk banyak orang yang datang. Agar tidak menciptakan polusi, wisatawan yang membawa kendaraan hanya diizinkan untuk memarkir di depan desa.

Selanjutnya ketika sudah di dalam, ada dua transportasi yang digunakan wisatawan, yakni sepeda atau perahu.

Di musim dingin, desa ini akan turun salju, sungainya membeku, dan perahu penduduk aka disimpan. Penduduk setempat memanfaatkan es di sungai yang beku untuk main skating.

Ada penduduk lokal Desa Giethoorn yang risih karena perilaku wisatawan

Terbersih di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan Darat

(foto: tassiedevilabroad)

Desa Giethoorn jauh lebih menarik dikunjungi saat musim panas. Media sosial menjadikan desa yang sejuk dan tenang itu jadi makin terkenal. Popularitas desa bisa menjadi hal positif atau negatif.

Banyak pengunjung menjadikan desa semakin besar pemasukannya. Tapi jika terlalu ramai, wisatawan sendiri jadi kurang nyamam. Apalagi bagi yang datang untuk mencari ketenangan.

Di sisi lain, ada penduduk lokal yang sempat mengaku risih karena perilaku para wisatawan. Ketika kanal-kanal menjadi sedikit kotor atau bunga-bunga dipetik, penduduk tidak tinggal diam.

Bahkan ada yang menulis laporan pada pemerintah setempat untuk memberi sangsi pengunjung yang melanggar aturan. Jadi perlu perhatian semua pihak agar keindahan desa tetap terjaga.