Sejarah Celana Jeans, Dulu Hanya Dipakai Pekerja Tambang

Penulis:  resti  |  3 minggu lalu

Celana jeans sejak lama telah menjadi bagian dari pakaian sepanjang masa. Mulai dari generasi muda hingga generasi tua tidak asing lagi dengan pakaian ini. Banyak alasan orang memilihnya.

Bahkan, hampir setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, setidaknya memiliki satu celana jeans di dalam lemari pakaian mereka.

Namun ternyata cukup banyak yang salah mengira tentang penyebutan celana jeans, di mana sebagian orang berpikir bahwa jeans merupakan jenis bahan sebagaimana denim.

Padahal sebenarnya, jeans merupakan sebutan untuk celana yang terbuat dari bahan denim.

Sebelum populer dalam dunia mode, sejarah celana jeans sempat dipandang sebelah mata bahkan termasuk pakaian kelas bawah karena banyak dikenakan oleh para pekerja tambang di Amerika.

Baca juga: Asal Usul Henna, Tradisi Melukis Tangan dari Timur Tengah

Perusahaan pertama yang mempopulerkannya adalah Levi Strauss & Co

Alasan celana ini memiliki banyak penggemar tidak hanya karena membuat siapa pun yang mengenakannya tampak stylish, tapi juga karena bahan yang digunakan untuk membuatnya memang nyaman, cenderung tahan lama, dan cocok untuk dipakai dalam berbagai kesempatan.

Selama ini sosok Levi Strauss dikenal sebagai orang yang pertama kali menemukan celana jeans.

Namun Levi Strauss & Co, perusahaan pertama yang mempopulerkan jeans menyatakan bahwa ia bukanlah penemu dari timeless fashion item yang satu ini.

Sebelumnya, denim sudah terlebih dahulu menjadi bahan pakaian yang cukup populer di kalangan para pekerja di Amerika Serikat.

Celana jeans rancangan Levi Strauss awalnya digunakan pekerja tambang di San Fransisco

Levi Strauss juga menambahkan paku keling di sudut-sudut kantong pada jeans ciptaannya agar kuat dan tidak mudah robek.

Ide ini datang dari rekan sekaligus pelanggannya yang merupakan seorang penjahit dan menginginkan desain celana yang kuat, Jacob Davis.

Celana rancangannya kemudian mendapatkan hak patennya hampir satu setengah abad yang lalu di Amerika Serikat, tepatnya pada tahun 1873. Setelah itu, barulah celana ini dijual dan beredar luas di masyarakat.

Tapi, siapa sosok Levi Strauss sebenarnya? Levi Strauss merupakan seorang pria berkebangsaan Jerman yang pada usia 20 tahun pergi ke San Fransisco pada tahun 1847 dengan membawa beberapa potong tekstil untuk dijual.

Mengetahui bahwa pada saat itu di Amerika Serikat ada banyak sekali pekerja tambang emas, ia mencoba peruntungannya dengan membuat beberapa potong celana dan dijual kepada para penambang.

Baca juga: Suku Korowai, Penduduk Asal Papua dengan Rumah Pohon Tertinggi

Dari fashion item kelas rendah hingga menjadi tren dunia

Para penambang ternyata memberikan respon yang positif pada celana yang dibuat Levi Strauss karena dinilai memiliki ketahanan yang baik untuk dipakai selama bekerja.

Inilah momen penting dalam sejarah celana jeans. Respon positif menjadi awal Levi Strauss untuk mulai memproduksinya dalam jumlah yang lebih banyak.

Meski sudah diproduksi sejumlah banyak, tapi saat itu jeans masih dianggap sebagai celana untuk pekerja alias orang-orang yang berasal dari status sosial dan ekonomi rendah.

Namun seiring bejalannya waktu, khususnya memasuki masa Perang Dunia II, peminat jeans buatan Levi Strauss semakin meluas.

Banyak anggota pasukan militer di Amerika Serikat yang saat sedang tidak bertugas mengenakan celana jeans.

Sejak tahun 1950-an jeans menjadi fashion item wajib anak muda Amerika Serikat

Memasuki tahun 1950-an, celana ini telah menjadi fashion item yang bisa dibilang wajib untuk para pemuda di Amerika Serikat.

Salah satu penyebabnya karena salah seorang artis Amerika Serikat, James Dane, terlihat keren dalam balutan celana jeans hingga saat itu tercipta satu tren fashion baru.

Sejak saat itulah sejarahnya menjadi bagian penting dunia mode dan populer di berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang status.

Tidak heran jika kini ada semakin banyak produk inovasi celana jeans yang siap untuk meningkatkan penampilan orang yang memakainya.