inspirasi

Inilah 6 Jenis Dialek yang Ada di Korea Selatan

Penulis:   | 

Buat penggemar drama Korea atau musik K-Pop, pastinya sudah tidak asing lagi dengan bahasa Korea. Setidaknya ada beberapa kata atau kalimat populer yang dipahami.

Jika kamu mempelajari bahasa Korea Selatan dari sebuah kursus atau buku, maka dialek yang kamu pelajari adalah dialek standar. Dialek yang umum merupakan dialek yang digunakan di area Seoul dan Gyeonggi.

Alasan yang membuat Korea Selatan memiliki dialek yang berbeda-beda di beberapa tempat adalah karena wilayahnya memiliki banyak gunung.

Karena itu, banyak daerah yang terisolasi dari daerah lainnya sebelum transportasi berkembang.

Hal itu membuat setiap daerah mengembangkan budayanya sendiri tanpa pengaruh dari daerah tetangga, termasuk dalam hal dialek.

Sejauh ini ada 6 jenis dialek utama yang ada di Korea Selatan seperti yang dijelaskan berikut ini.

Baca juga: Perbedaan Oven dan Microwave, Kenali Sebelum Membeli

1. Dialek Gyeonggi

Inilah 6 Jenis Dialek yang Ada di Korea Selatan

(foto: tiket)

Dialek Gyeonggi merupakan dialek standar yang dipakai di Seoul, ibukota Korea Selatan. Hal ini berkaitan dengan keberadaan pusat pemerintahan yang juga memiliki penduduk terpadat.

Itulah mengapa dialek ini juga disebut dialek Seoul dan paling banyak digunakan oleh orang-orang berpendidikan, pekerja profesional, dan juga termasuk selebriti.

Penggunaan tipe dialek Seoul menjadi dialek standar pada media-media massa serta media pendidikan seperti buku pelajaran cetak di sekolah.

Karakteristik dari dialek Seoul adalah pengubahan vokal o menjadi u dan penambahan konsonan seperti r pada sebuah kata.

2. Dialek Gangwon

Inilah 6 Jenis Dialek yang Ada di Korea Selatan

(foto: pinterest)

Gangwon adalah provinsi yang berada di bagian timur Korea Selatan dan berada di dekat laut. Gangwon terkenal dengan daging sapi Korea Hanwoo-nya. Provinsi yang satu ini juga menjadi destinasi, baik saat musim dingin maupun musim panas.

Saat musim dingin tiba, akan banyak pelancong yang menghabiskan waktunya untuk berseluncur di tengah salju. Sementara itu, pada musim panas, pelancong akan datang untuk menikmati pantai-pantai yang berada di wilayah Gangwon.

Karakteristik dari dialek Gangwon di antaranya adalah penyebutan konsonan ss dengan s saja serta penggantian vokal a menjadi eo pada akhir kalimat.

3. Dialek Chungcheong

Inilah 6 Jenis Dialek yang Ada di Korea Selatan

(foto: triplool)

Provinsi Chungcheong terbagi menjadi dua, yaitu Chungcheong Selatan dan Chungcheong Utara. Dua kota yang paling terkenal di area ini adalah Daejeon dan Cheonan.

Provinsi Chungcheong Utara juga memiliki keunikan tersendiri, yakni sebagai satu-satunya provinsi yang tidak memiliki garis pantai di Korea Selatan.

Banyak orang Korea yang berpikir bahwa dialek Chungcheong merupakan dialek yang terdengar paling lembut.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik dialek Chungcheong yang kerap diucapkan dengan tempo yang lambat dan tidak sekuat dialek-dialek lainnya.

Perbedaan yang paling mencolok dari dialek Chungcheong adalah penggantian vokal akhir o dengan u atau yo dengan yu.

4. Dialek Gyeongsang

Inilah 6 Jenis Dialek yang Ada di Korea Selatan

(foto: pinterest)

Sama seperti provinsi Chungcheong, Gyeongsang juga terdiri dari Gyeongsang Utara dan Gyeongsang Selatan.

Kota-kota terkenal di Korea Selatan banyak yang berada dalam cakupan wilayah Gyeongsang, antara lain Daegu, Ulsan, Changwon, Gyeongju, dan Busan.

Orang-orang yang berada di provinsi Gyeongsang memiliki aksen yang kuat sehingga dialeknya terkesan agresif.

Ada tiga hal yang menjadi pembeda antara dialek Gyeongsang dengan dialek dari wilayah lain, yakni penggunaan vokal eo alih-alih eu, penghilangan huruf vokal pertama pada kata-kata yang memiliki vokal majemuk, serta penggunaan konsonan s alih-alih ss di awal kata.

Baca juga: 10 Kebiasaan Orang Lombok, Tidak Dijumpai di Tempat Lain

5. Dialek Jeolla

Jeolla

(foto: oneday)

Seperti halnya Chungcheong dan Gyeongsang, provinsi Jeolla juga terbagi menjadi Jeolla Utara dan Jeolla Selatan.

Kota yang paling terkenal di wilayah Jeolla adalah Gwangju dan Jeonju. Nah, jika kebetulan kamu singgah di Jeonju, jangan lupa untuk mencicipi bibimbap Jeonju yang terkenal.

Pada dialek Jeolla terdapat penggunaan bentuk imperatif yang berbeda dari dialek lainnya. Alih-alih menggunakan –seyo, dialek Jeolla menggunakan imbuhan –rau atau –jirau.

Juga, terdapat perbedaan pada penggunaan vokal eo menjadi eu dan suku kata yeo menjadi ye.

6. Dialek Jeju

jeju

(foto: pinterest)

Sebagai sebuah provinsi yang berada di pulau terpisah dengan daratan utama, Jeju memiliki dialek yang paling susah dipahami. Bahkan orang-orang Korea yang berasal dari daratan utama pun kesulitan memahaminya.

Memang secara gramatikal, orang-orang Jeju menggunakan bahasa Korea, tetapi beberapa kosakata yang digunakan di wilayah ini berbeda dengan kosakata bahasa Korea standar pada umumnya.

Hal tersebut terjadi karena kepulauan Jeju terisolasi dalam waktu yang lebih lama dibandingkan wilayah lainnya sehingga penduduknya masih menggunakan kosakata peninggalan yang dipakai pada masa lampau.

Kosakata seperti saeng-i (burung), dae bi (kaus kaki), dan jeong-ji (dapur) masih digunakan di Jeju meskipun kosakata tersebut sudah tidak lagi digunakan dalam bahasa Korea standar.

Sekian penjelasan tentang jenis dialek yang ada di Korea Selatan. Semoga menambah wawasanmu.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.