inspirasi

Fenomena Aphelion, Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi

Penulis:   | 

Beberapa waktu belakangan ini masyarakat Indonesia di sejumlah wilayah ramai membicarakan tentang suhu udara yang menjadi lebih dingin dibanding hari-hari biasa.

Bahkan beberapa daerah yang terkenal dengan cuaca panasnya seperti Jakarta dan Surabaya juga dikabarkan menjadi lebih sejuk.

Hal ini diketahui dari cukup banyaknya masyarakat yang membagikan gambar yang menunjukkan angka suhu udara di layar gadget mereka melalui media sosial.

Karena kondisi cuaca yang tidak biasa, maka banyak orang yang kemudian mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi penyebabnya. Fenomena aphelion pun disebut-sebut terkait dengan suhu yang semakin dingin.

Baca juga: Apa Itu Drone Emprit, Konsep Kerja, dan Manfaatnya

Inilah penjelasan BMKG dan LAPAN tentang fenomena aphelion

Fenomena Aphelion, Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi

(foto: detik)

Fenomena aphelion adalah sebuah istilah alam yang masih cukup asing di telinga masyarakat.

Fenomena ini mendadak ramai diperbincangkan di media sosial karena banyak yang mengatakan bahwa fenomena aphelion menjadi penyebab cuaca di bumi menjadi lebih dingin dari biasanya.

Berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), aphelion merupakan peristiwa astronomi saat bumi berada di titik paling jauh dari matahari.

Kondisi tersebut terjadi setiap satu revolusi atau satu kali setiap orbit bumi mengelilingi matahari. Artinya, fenomena aphelion hanya terjadi setiap satu tahun sekali yaitu pada bulan Juli.

Pada tahun 2021 ini, aphelion terjadi pada tanggal 6 Juli lalu pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT dengan jarak 152.10.527 km.

Apakah fenomena aphelion benar-benar berdampak pada suhu bumi?

Fenomena Aphelion, Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi

(foto: pinterest)

Dilansir dari laman resmi LAPAN, aphelion terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips.

Saat fenomena ini terjadi, bumi hanya akan berada di posisi orbit terjauhnya dari matahari.

Secara umum sebenarnya tidak menyebabkan dampak signifikan apa pun di bumi, termasuk suhu dingin yang banyak dirasakan dan dibicarakan masyarakat Indonesia.

Faktanya, saat fenomena aphelion terjadi, bumi justru mengalami kenaikan suhu sekitar 2,3oC.

Ini terjadi karena pada saat aphelion matahari tepat menyinari belahan bumi utara, di mana di sana berisi lebih banyak daratan daripada lautan.

Baca juga: Keren, Inilah 7 Game Buatan Indonesia yang Sudah Mendunia

Lalu apa penyebab suhu dingin di beberapa wilayah di Indonesia?

Fenomena Aphelion, Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi

(foto: detik)

Sebaliknya, pada fenomena perihelion atau peristiwa saat bumi berada di titik paling dekat dengan matahari, meskipun intensitas sinar matahari bertambah, namun bagian bumi yang tepat menghadap matahari kebanyakan adalah laut.

Hal ini membuat panas matahari lebih banyak disimpan oleh air laut. Jika fenomena aphelion terjadi setiap satu tahun sekali pada bulan Juli, fenomena perihelion terjadi satu tahun sekali pada bulan Januari.

Apa penyebab suhu beberapa willayah di Indonesia menjadi lebih dingin dari biasanya?

Pihak LAPAN menjelaskan bahwa ketika posisi matahari berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin.

Angin bertiup dari arah selatan ke utara. Pada saat itulah, Australia yang berada di sisi selatan Indonesia sedang mengalami musim dingin, sehingga angin yang bertiup dari Negeri Kanguru cenderung bersuhu lebih rendah.

Suhu dingin di bumi lebih banyak disebabkan karena awan musim kemarau

Fenomena yang Dianggap Memicu Suhu Dingin di Bumi

(foto: pixabay)

Tidak heran jika beberapa wilayah di Indonesia seperti Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara, bahkan sebagian selatan Sumatera mengalami penurunan suhu.

Selain itu, pihak LAPAN juga menyampaikan bahwa suhu dingin yang belakangan dirasakan masyarakat Indonesia saat terjadi fenomena aphelion merupakan hal biasa.

Bukan karena pengaruh posisi bumi yang sedang jauh dari matahari, melainkan pada waktu-waktu ini Indonesia sedang memasuki musim kemarau.

Efek musim kemarau membuat langit di awan menjadi lebih sedikit.

Akibatnya, saat pagi hari bumi tidak memantulkan panas yang diserap ketika siang dan malam hari. Ini membuat udara pagi terasa lebih dingin dari biasanya.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.