inspirasi

Rantai Makanan, Jenis Beserta Contohnya

Penulis:   | 

Untuk menghasilkan makanan, makhluk hidup akan saling memangsa satu sama lain, yang disebut dengan rantai makanan. Selain itu, matahari, udara, tanah, dan air sangat penting untuk mendukung kehidupan.

Seperti yang kita tahu bahwa makanan sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Sebab, dengan makanan maka akan mendapatkan energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Lantas, apa itu rantai makanan? Dan bagaimana cara kerjanya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: 7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara yang Masih Lestari

Pengertian rantai makanan

Rantai Makanan, Jenis beserta Contohnya

(foto: istockphoto)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa makhluk hidup bisa mendapatkan makanan yang ada di alam.

Tak jarang, mereka juga saling memangsa satu sama lain untuk bisa mendapatkan makanan bagi kelangsungan hidup.

Hubungan saling makan memakan ini disebut dengan rantai makanan. Ada urutan-urutan tertentu dengan peran dan tugas masing-masing. Bagian tersebut dibagi menjadi empat, di antaranya:

1. Matahari

Matahari merupakan bagian penting. Pasalnya, semua makhluk hidup membutuhkan matahari untuk kelangsungan hidup mereka.

Salah satu contohnya adalah tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Dengan proses tersebut, tumbuhan bisa menghasilkan makanan berupa gas oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya.

Oleh sebab itu, tanpa matahari maka rantai makanan tidak akan berjalan. Dan bahkan, tidak mungkin ada makhluk hidup di bumi ini.

2. Produsen

Terdapat istilah produsen untuk makhluk hidup yang berada di tahap pertama. Dalam artian, makhluk hidup yang ada di dalamnya menjadi sumber makanan utama bagi makhluk hidup lainnya.

Contoh produsen adalah tumbuhan hijau, alga, plankton, serta cyanobacteria. Mereka semua hidup berkat bantuan sinar matahari sebagai energi utama.

Tidak hanya itu, mereka juga bisa membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Karena bisa membuat makanan sendiri, maka mereka disebut dengan autotrof.

3. Konsumen

Di mana ada produsen, pasti ada konsumen. Konsumen merupakan bagian terbesar karena mencakup hampir seluruh makhluk hidup.

Konsumen adalah bagian kedua yang bergantung pada organisme lain atau tanaman dalam rantai makanan.

Perlu diketahui bahwa konsumen dibagi menjadi dua, yakni konsumen primer yang tergolong ke dalam herbivora atau pemakan tumbuhan danĀ konsumen sekunder yang tergolong dalam karnivora atau pemakan daging.

4. Pengurai

Pengurai merupakan tahap terakhir dari rantai makanan. Yang termasuk dari pengurai adalah bakteri, mikroba dan mikroorganisme lainnya.

Mereka akan membantu mengurai dan mendaur ulang nutrisi dari makhluk hidup yang kemudian akan diberikan ke tanah atau lautan.

Nutrisi yang diberikan tersebut nantinya akan dimanfaatkan kembali oleh produsen.

Jenis-jenisĀ 

Rantai Makanan, Jenis beserta Contohnya

(foto: istockphoto)

Rantai makanan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan mikroorganisme yang mengawalinya.

Beberapa jenis tersebut di antaranya adalah rantai makanan perumput, detritus, parasit, dan saprofit.

1. Perumput

Yang dimaksud dengan rantai makanan perumput adalah rantai makanan yang diawali oleh tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pada tingkat pertama. Jenis ini sering kali kita jumpai dan dikenali dengan mudah.

Pada tahap ini, tumbuhan yang bersifat autotrof bertindak sebagai produsen yang kemudian dimakan oleh makhluk hidup seperti belalang.

Selanjutnya, belalang dimakan oleh katak, katak dimakan oleh ular, dan terakhir ular dimakan oleh burung elang.

Tumbuhan autotrof bertindak sebagai produsen, belalang sebagai konsumen pertama yang kemudian dimakan katak.

Katak bertindak sebagai konsumen kedua yang kemudian dimakan ular. Selanjutnya, ular bertindak sebagai konsumen ketiga yang kemudian dimakan oleh elang sebagai konsumen keempat.

Kemudian, ketika burung elang mati, maka ia akan diurai oleh bakteri pengurai.

2. Detritus

Detritus tidak dimulai dari tumbuhan sebagai produsennya melainkan dari detritivor.

Detritivor merupakan suatu organisme heterotrof yang memakan sisa-sisa dari makhluk hidup untuk mendapatkan energi.

Detritus merupakan bagian kecil atau hancuran dari organisme seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan sisa organisme seperti daun, ranting, dan kotoran hewan.

Sementara itu, kelompok organisme pemakan detritus disebut dengan detritivor. Contohnya adalah cacing, keluwing, rayap, dan lain sebagainya.

3. Parasit

Yang dimaksud parasit adalah organisme yang hidup dengan cara merugikan organisme lainnya.

Salah satu ciri dari rantai makanan ini adalah organisme kecil yang memakan organisme besar. Keuntungan akan diperoleh oleh organisme kecil, sementara organisme besar akan mengalami kerugian.

Salah satu contohnya adalah kutu yang hinggap pada kerbau lalu menghisap darahnya. Kemudian, kutu tersebut dimakan burung jalak, lalu burung jalak dimakan oleh elang.

4. Saprofit

Organisme yang mampu mengurai sisa-sisa organisme lain yang sudah mati disebut dengan saprofit. Contohnya seperti bakteri, lumut kerak, dan jamur.

Ciri-ciri dari saprofit adalah dimulai dari penguraian jasad organisme yang telah mati oleh bakteri atau jenis saprofit lainnya.

Dalam rantai makanan ini, saprofit akan mengurai bahan organik sisa jasad yang telah mati menjadi mineral, yang kemudian diserap lagi oleh tumbuhan.

Contoh saprofit yang mungkin sering kita jumpai adalah kayu lapuk dimakan oleh jamur. Kemudian, jamur dimakan oleh ayam, yang akhirnya ayam dimakan oleh rubah.

Baca juga: 12 Tips Foto Aesthetic Pakai HP. Hasil Gambar Jadi lebih Keren

Contoh rantai makanan

Rantai Makanan, Jenis beserta Contohnya

(foto: istockphoto)

Kondisi dan tempat di mana ekosistem berada dapat mempengaruhi dan membedakan rantai makanan. Berikut adalah beberapa contoh rantai makanan yang berdasarkan tempat atau ekosistem yang ada.

1. Ekosistem laut

Tidak hanya daratan, bumi juga berisi lautan yang bahkan lebih luas dibanding daratan. Oleh sebab itu, banyak jenis makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Dengan demikian, juga akan ada rantai makanan di sana. Beberapa contoh rantai makanan di laut, di antaranya:

Fitoplankton ā†’ Zooplankton ā†’ Ikan kecil ā†’ Ikan besar ā†’ Paus bergigi ā†’ Pengurai

Alga ā†’ Kepiting ā†’ Pelikan ā†’ Manusia

Fitoplankton ā†’ Udang ā†’ Ikan besar ā†’ Hiu ā†’ Pengurai

2. Ekosistem sawah

Sawah merupakan tempat yang digunakan manusia untuk menanam padi. Walaupun tidak banyak, akan tetapi ada beberapa macam makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.

Dengan demikian, ada rantai makanan yang terjadi. Berikut adalah contoh rantai makanan di sawah.

Padi ā†’ Burung ā†’ Ular ā†’ Elang

Padi ā†’ Belalang ā†’ Katak ā†’ Ular ā†’ Elang

Padi ā†’ Keong ā†’ Katak atau Kodok ā†’ Ular ā†’ Pengurai

3. Ekosistem sungai

Selain ikan, ada banyak makhluk hidup lainnya yang tinggal di sungai. Berikut contoh rantai makanan yang terjadi di sungai:

Lumut ā†’ Ikan kecil ā†’ Kepiting ā†’ Buaya ā†’ Pengurai

Alga ā†’ Ikan kecil ā†’ Burung ā†’ Buaya ā†’ Pengurai

Alga ā†’ Ikan ā†’ Burung ā†’ Kuda Nil ā†’ Pengurai

Lumut ā†’ Udang ā†’ Ikan ā†’ Buaya

4. Ekosistem hutan

Sama seperti laut, hutan merupakan tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup. Ada banyak jenis makhluk hidup di dalamnya, sehingga akan terjadi rantai makanan. Contoh rantai makanan di hutan adalah sebagai berikut.

Rumput ā†’ Marmut ā†’ Beruang ā†’ Pengurai

Tanaman ā†’ Rusa ā†’ Ular ā†’ Pengurai

Tanaman ā†’ Rusa ā†’ Harimau atau Serigala ā†’ Pengurai

Faktor yang dapat mengganggu rantai makanan

Nah, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa rantai makanan ada banyak contohnya tergantung pada ekosistem di mana organisme tinggal.

Fenomena tersebut berjalan sesuai siklus. Namun, ada kalanya juga siklus ini terganggu sehingga urutan makan-memakan menjadi terputus atau tidak berjalan sesuai urutan yang semestinya.

Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang dapat mengganggu rantai makanan.

1. Bencana alam

Bencana alam selain merugikan makhluk hidup juga dapat merusak rantai makanan yang sudah ada.

Sebab, bencana alam dapat mematikan organisme tertentu dalam jumlah banyak sehingga rantai makanan yang melibatkan organisme yang bersangkutan akan terganggu.

Misalnya seperti ketika terjadi bencana kekeringan atau musim kemarau yang berkepanjangan. Kondisi ini akan berdampak pada ekosistem sawah.

Bencana kekeringan dapat menyebabkan sawah gagal panen. Jika sudah begini, maka padi menjadi tidak tumbuh.

Dalam rantai makanan ini belalang adalah yang dirugikan karena tidak bisa makan padi.

Alhasil, akan ada banyak belalang yang mati. Kondisi ini akan berdampak pada ular karena tidak bisa bertahan hidup. Sebab, belalang sebagai makanan mereka juga semakin berkurang jumlahnya.

2. Pembakaran hutan

Selain bencana alam, ulah manusia juga bisa merusak rantai makanan seperti pembakaran hutan.

Pembakaran hutan tak hanya menghanguskan lahan hijau namun juga membunuh hewan-hewan yang berhabitat di dalamnya.

Selain itu, berkurangnya tumbuhan juga akan membuat rusa kesulitan mendapatkan makanan. Jika sudah begini, maka macan yang memakan rusa juga akan mengalami kesulitan untuk berkembang biak karena persediaan makanan mereka semakin menipis.

3. Limbah

Selain ekosistem darat, ekosistem sungai juga bisa terdampak karena ulah manusia. Limbah yang dibuang ke laut atau sungai akan membunuh organisme tertentu karena mengandung zat kimia berbahaya.

Sebut saja polusi air sungai yang bisa membunuh ikan-ikan kecil. Ini akan berdampak pada ikan besar yang memangsa ikan tersebut.

Populasi mereka akan menurun.

Tak hanya sampai di situ, organisme yang ada di darat juga bisa terdampak ketika beruang atau burung pemakan ikan tidak mampu mendapatkan makanan yang cukup sehingga hal ini akan mengganggu ekosistem.

4. Bahan peledak

Meski sudah banyak diingatkan akan bahaya penggunaan bahan peledak terhadap lingkungan, namun masih ada saja orang yang memilih cara instan ini untuk mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak saat ke laut.

Bahan peledak dapat merusak terumbu karang maupun habitat ikan sehingga dapat mengganggu ekosistem laut.

Akhir kata

Itulah penjelasan lengkap tentang rantai makanan beserta jenis dan contohnya. Semoga dengan adanya penjelasan ini, dapat menambah wawasanmu tentang bagaimana cara makhluk hidup memperoleh makanannya.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.