lifestyle

Fungsi Usus Besar: Bagian-Bagian, Gangguan Fungsi & Cara Merawat

Penulis:   | 

Fungsi usus besar sangat penting bagi sistem pencernaan. Ia berada di urutan terakhir dan terletak di paling ujung saluran pencernaan.

organ ini membantu mengeluarkan zat sisa makanan yang sudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya. Selain itu, ia juga berfungsi untuk menyerap cairan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

Baca juga: Fungsi Ribosom: Ciri-Ciri, Bentuk, Struktur, & Jenisnya

Bagian-bagian usus besar

Fungsi Usus Besar, Bagian-bagian serta Gangguan pada Fungsinya

(foto: istockphoto)

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai fungsi usus besar, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa saja bagian-bagian usus besar beserta fungsinya.

1. Sekum

Sekum merupakan bagian dari usus besar yang menghubungkan antara usus halus dengan usus besar. Ia berbentuk seperti kantong dengan jumlah sepasang.

Sekum berfungsi untuk menyerap sisa air dan garam yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian, ia akan meneruskannya ke usus besar.

Tidak hanya itu, organ ini juga bertugas untuk mengendalikan makanan yang masuk ke dalam tubuh, karena ia memiliki katup yang bisa terbuka dan tertutup secara otomatis.

Di dalam sekum terdapat umbai cacing atau yang biasa disebut dengan usus buntu, yang berperan dalam sistem pencernaan serta sistem kekebalan tubuh.

2. Kolon

Kolon merupakan bagian dari usus besar dengan bentuk paling Panjang. Ia terdiri dari empat bagian, yakni kolon asenden, kolom transversum. Kolon desenden, serta kolon sigmoid, yang semuanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda.

Kolon asenden

Kolon asenden merupakan bagian dari usus besar dengan bentuk paling besar. Letaknya di bagian perut kanan bawah dan ujungnya berada di samping hati.

Bagian ini bertugas untuk menyerap air maupun nutrisi yang sebelumnya sudah diproses oleh usus halus.

Kolon transversum

Jenis kolon ini bentuknya melintang horizontal dari kanan ke kiri. Bagian ini terhubung langsung dengan kolon asenden.

Kolon transversum langsung menempel dengan perut dan direkatkan oleh jaringan omentum.

Kolon desenden

Berbeda dengan sekum yang menanjak, kolon desenden merupakan usus besar yang menurun. Ia terletak di sisi perut sebelah kiri.

Bagian ini berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum akhirnya diteruskan ke bagian rektum.

Kolon sigmoid

Kolon sigmoid adalah terusan dari kolon desenden. Bagian ini memiliki bentuk menyerupai huruf S dengan ukuran yang pendek.

Ia berfungsi sebagai tempat terjadinya kontraksi kuat sehingga feses dari kolon desenden bisa keluar melalui anus.

3. Rektum

Rektum merupakan bagian usus halus yang berguna untuk menerima dan menyimpan limbah zat sisa dari kolon.

Bagian ini terhubung langsung dengan kolon sigmoid. Saat menyimpan limbah, ia akan menunggu sinyal untuk mengeluarkannya melalui anus.

Saat proses pengeluaran limbah, otak akan menerima rangsangan yang kemudian menghasilkan sinyal untuk selanjutnya bisa mengeluarkan limbah, serta gas dan tinja.

4. Anus

Anus merupakan bagian terakhir dari usus besar. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan kotoran seperti tinja dan gas yang sebelumnya sudah ditampung oleh rektum.

Tanda-tanda yang dirasakan saat ingin mengeluarkan kotoran adalah terasa sakit dan mulas pada perut sehingga timbul keinginan untuk buang air besar.

Fungsi usus besar

Fungsi Usus Besar, Bagian-bagian serta Gangguan pada Fungsinya

(foto: istockphoto)

Setelah kita mempelajari tentang bagian-bagian usus besar, selanjutnya kita akan menjelaskan mengenai apa saja fungsi dari organ terakhir pencernaan ini. Beberapa fungsi usus besar, di antaranya:

1. Menyerap air

Saat proses pencernaan dilakukan di usus halus, maka akan menyisakan nutrisi dan air yang sangat berguna bagi tubuh.

Tugas dari usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang dihasilkan oleh usus halus tersebut, sehingga proses pencernaan menjadi lebih sempurna.

Di dalam organ ini juga akan terbentuk sisa makanan yang padat dan siap dikeluarkan melalui anus berupa fases atau tinja.

2. Menyerap vitamin

Selain bertugas untuk menyerap air yang dihasilkan oleh usus halus, usus besar juga bertugas untuk menyerap vitamin. Vitamin tersebut dihasilkan bakteri baik yang hidup di dalam kolon.

Diperkirakan, jumlah bakteri yang hidup sekitar 700 jenis bakteri baik yang memiliki peran dalam membantu memelihara kesehatan tubuh, khususnya sistem pencernaan.

Secara lengkap, fungsi bakteri baik tersebut adalah untuk mengurai polisakarida menjadi asam lemak yang nantinya akan lebih mudah untuk diserap oleh usus besar.

Dalam penguraian ini, akan menghasilkan beberapa gas seperti nitrogen, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan metana. Gas tersebut kemudian akan dikeluarkan sebagai flatus.

Tidak hanya dapat menghasilkan gas baik, bakteri tersebut juga dapat menghasilkan vitamin K dan biotin yang juga sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Jika tubuh mengalami kekurangan asupan vitamin, maka akan dipenuhi oleh bakteri baik tersebut.

3. Mencegah infeksi dan mengurangi kandungan asam

Kandungan asam dalam tubuh harus dalam jumlah yang stabil. Jika jumlahnya berlebihan, maka dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Fungsi dari usus besar adalah untuk mencegah dan mengurangi produksi asam dalam tubuh. Hal ini dikarenakan, pada permukaan usus besar terdapat mukosa yang dapat membantu mengeluarkan zat bikarbonat.

Selain itu, mukosa juga berguna untuk melindungi tubuh dari infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri berbahaya.

4. Menghasilkan antibodi

Antibodi merupakan zat kimia berupa protein yang dihasilkan oleh ssstem kekebalan tubuh. Fungsinya adalah untuk menjaga agar jumlah bakteri baik yang terdapat di dalam tubuh tetap normal.

Selain itu, ia juga berperan untuk melawan virus serta bakteri penyebab penyakit yang mencoba masuk ke dalam tubuh.

Oleh seba  itu, diperlukan cara untuk menjaga agar antibodi di dalam tubuh tetap kuat dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman bergizi serta rajin berolahraga.

Fungsi usus besar rupanya juga bisa membantu mengahsilkan antibodi. Hal ini sikarenakan, usus besar memeiliki jaringan yang bernama limfoid. Jaringan tersebut dinyatakan mampu memproduksi antibodi dan antibodi reaksi silang.

Baca juga: Fungsi Alveolus, Sel Penyusun, Gangguan Serta Faktor Penyebabnya

Gangguan fungsi usus besar

Fungsi Usus Besar, Bagian-bagian serta Gangguan pada Fungsinya

(foto: istockphoto)

Semua organ tubuh akan mengalami masalah jika tidak digaja dan dirawat kesehatannya, termasuk pada organ usus besar. Beberapa gangguan yang dapat menyerang fungsi usus besar, antara lain:

1. kolitis ulseratif

Gangguan fungsi usus besar ini kerap muncul pada orang yang berusia 15 hingga 30 tahun. Akibat dari penyakit ini, akan menimbulkan peradangan dan luka pada usus besar.

Colitis ulseratuf umumnya terjadi akibat factor keturunan alias genetik. Gejala dan tanda-tanda yang dirasakan ketika terjangkit penyakit ini adalah diare berdarah, sakit perut, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, mudah Lelah dan lesu, serta anemia.

2. Polip usus besar

Tumbuhnya jaringan tidak normal pada usus besar disebut dengan polip usus besar. Umumnya, penyakit polip tidak berhanya, namun ada juga yang dapat memicu penyakit kanker.

Penyakit ini dapat mneyerang seseoarang yang berusia 50 tahun ke atas. Namun, juga dapat menyerang seseorang yang pernah mengalami polip, pernah mengalami kanker usus besar di keluarga, serta terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini.

Gejala yang dirasakan saat terserang penyakit ini diantaranya, terjadi pendarahan saat buang air besar, diare yang tidak kunjung sembuh, serta kostipasi.

3. Divertikulosis

Divertikulosis merupakan penyakit yang umum menyerang seseorang dengan usia lanjut. Penyakit ini ditandai dengan munculnya kantung kecil yang menonjol pada usus besar.

Divertikulosis disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Gejala yang timbul seperti sakit perut bagian kiri, kram, kostipasi, mual, hinggan muntah.

Cara menjaga kesehatan usus besar

8 Cara Memerahkan Bibir secara Alami, Mudah Dilakukan di Rumah

(foto: pexels)

Untuk terhindar dari berbagai macam masalah atau gangguan pada usus besar, maka diperlukan cara untuk bisa selalu menjaga dan merawatnya. Adapaun cara merawat organ tersebut, diantaranya:

1. Perbanyak konsumsi makanan berserat

Menjaga agar usus besar tetap sehat adalah dengan memperbanyak asupan makanan yang mengandung tinggi serat.

Fungsi dari serat adalah untuk membersihkan usus dari limbah dan sisa makanan yang berada di dalamnya sehingga bisa keluar dalam bentuk kotoran atau tinja. Dengan demikian, buang air besar akan menjadi lebih lancer dan terhindari dari masalah sembelit.

Selain terhindar dari masalah sembelit, buang air besar secara teratur juga dapat terhindar dari perut melilit akibat kotoran yang tertimbu di dalam usus.

Idealnya, seseorang membutuhkan asupan serat sebanyak 35 gram per hari. Serat tersebut dapat diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.

Adapun jenis makanan yang mengandung serat tinggi adalah sayuran hijau, buah buahan seperti alpukat, pisang, papaya, kacang-kacangan, beras merah, dan masih banyak lainnya.

2. Banyak mengonsumsi vitamin D

Vitamin D sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah usu besar. Perlu diketahui bahwa ternyata vitamin D memiliki peranan [enting dalam menjaga dan memlihata kesehatan usus besar.

Sebuah studi membuktikan bahwa vitamin D dapat membantu mencegah resiko terkena penyakit kanker usus.

Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk selalu mencukupi kebutuhan vitamin tersebut agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit, terutama yang dapat menyerang usus besar.

Vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari di pagi hari. Untuk itu, mulailah untuk membiasakan diri berjemur selama kurang lebih 15 menit setiap pagi.

Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan mengandung vitamin D seperti sereal, roti, ikan salmon, susu, dan masih banyak lainnya.

3. Banyak minum air putih

Selain mengonsumsi makanan tinggi serat dan mengandung vitamin D, menjaga kesehatan usus besar juga bisa dillakukan dengan mengonsumsi air putih yang cukup setiap hari.

Normalnya, manusia membutuhkan asupan air putih sebanyak 8 gelas atau dua liter setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Kebutuhan air putih yang tercukupi mampu membantu proses detoksifikasi, yakni membersihkan lemak dan racun yang menumpuk dalam tubuh, khsususnya usus besar.

Apabila kebutuhan air putih terpenuhi, maka tubuh akan terhindar dari masalah dehidrasi, serta mampu meluruhkan limbah yang terkumpul dalam usus sehingga tidak dapat mengakibatkan resiko penyakit, seperti diare hingga iritasi pada usus.

4. Jangan menunda buang air besar

Ketika perut terasa mulas dan ingin buang air besar padahal sedang melakukan aktivitas, seringkali kita menundanya. Bahkan, ketika sedang malas pergi ke kamar kecil, kita juga menunda buang air besar walaupun perut sudah terasa sakit.

Tahukah kamu, bahwa kebiasaan tersebut dapat menyebabkan masalah pada usus besar? Sering menunda buang air besar dapat menyebabkan penumpukan racun karena kotoran tertimbun dalam waktu yang lama di dalam usus besar.

Racun tersebut kemungkinan besar dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti radang usus, infeksi usus, dan masih banyak lainnya.

Oleh sebab itu, hentikan kebiasaan menunda buang air besar agar usus tetap terjaga kesehatannya sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.

5. Mencoba berpuasa

Puasa merupakan usaha untuk menekan nafsu terutama nafsu makan dan minum dari sebelum terbit matahari hingga terbenam matahari.

Jika kamu menganggap bahwa dengan berpuasa dapat memperburuk kesehatan terutama bagi kamu yang memiliki penyakit pencernaan, maka anggapan tersebut salah besar.

Pasalnya, telah banyak studi yang membuktikan bahwa puasa memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh terutama pada organ pencernaan seperti lambung dan usus besar.

Dengan berpuasa, maka akan terjadi proses pembersihan limbah dan racun yang berada dalam usus secara efektif, sehingga organ tersebut akan menjadi lebih bersih, dan tentu saja sehat.

Selain itu, puasa juga memiliki manfaat untuk menghancurkan sel-sel rusak dalam tubuh dan menggantikannya dengan sel baru yang lebih baik.

Aktivitas tersebut sangat berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit diabetes dan juga kanker.

6. Rutin olahraga

Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa olahraga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Aktif bergerak membuat seluruh organ berfungsi dengan baik, salah satunya adalah usus besar.

Dengan berolahraga, maka akan terjadi proses pembakaran kalori, lemak, serta zat sisa makanan yang menumpuk pada usus. Sebagaimana kita tahu bahwa penumpukan tersebut dapat menyebabkan masalah pada usus serta dapat memicu kenaikan berat badan.

Tidak hanya itu, olahraga juga membantu meancarkan peredaran darah sehingga asupan oksigen yang dibutuhkan oleh organ tubuh, seperti usus besar akan terpenuhi.

Oleh karenanya, lakukan kebiasaan baik mulai hari ini dengan rutin berolahraga setiap hari. Jika kamu merasa tidak memiliki waktu yang cukup lama, kamu bisa memulainya dengan latihan setelah bangun tidur selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.

Jika jarak rumah dengan kantor tidak terlalu jauh, kamu bisa menempuhnya dengan berjalan kaki agar tubuh menjadi lebih sehat.

7. Jangan minum alkohol

Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan masalah pada usus besar. Hal tersebut dikarenakan, alkohol dapat menyebabkan tubuh mnegalami dehidrasi.

Kondisi tersebut tentu saja akan berdampak pada usus besar karena dapat memperlambat pergerakannya.

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan berbagai macam masalah pencernaan, salah satunya adalah diare.

Selain itu, juga bisa membuat usus tidak bisa bekerja dengan baik karena mengurangi kontraksi.

Oleh karena itu, hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan juga minuman berkafein karena dapat membuat kotoran menjadi kering. Sebab, kafein dapat menyerap air dalam tubuh sehingga tubuh mengalami kekurangan cairan.

8. Konsumsi teh herbal

Salah satu cara menjaga dan merawat kesehatan usus besar adalah dengan cara membersihkannya secara rutin.

Pasalnya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa jika kotoran dan racun sisa makanan yang menumpuk pada organ tersebut, dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya.

Membersihkan usus besar bisa dengan cara mengonsumsi teh herbal yang diyakini ampuh menguras segala kotoran dan racun yang menempel dalam organ pencernaan.

Bahkan, sebuah penelitian juga membuktikan bahwa mengonsumsi teh herbal dapat mengurangi resiko terkenan kanker usus besar.

Adapun berbagai macam teh herbal yang bisa dikonsumsi untuk membersihkan organ pencernaan adalah psyllium alias obat pencahar, akar marshmallow, teh hijau, lidah buaya, dan masih banyak lainnya.

Beberapa teh herbal tersebut bermanfaat untuk mengatasi masalah sembelit atau sulit buang air besar.

Akan tetapi, sebelum berniat untuk mencobanya, alangkah baiknya jika konsultasikan kepada dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu.

Sebab, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Yang mungkin tubuh tidak bisa menerima kandungan yang terdapat di dalam obat tersebut.

Akhir kata

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai fungsi usus besar, bagian-bagian , gangguan pada fungsi, serta cara merawat agar tetap sehat.

Untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi usus besar, maka sebaiknya harus selalu menjaga kesehatannya dengan berbagai macam cara, seperti: rajin berolahraga, makan makanan berserat tinggi, minum sir putih yang banyak, berhenti merokok, dan masih banyak lainnya.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.