doa

Bacaan Surat Al Waqiah. Lengkap Arab, Latin, dan Arti

Penulis:   | 

Al Waqiah salah salah satu surat di Alquran yang dianjurkan dibaca setiap hari. Dengan jumlah 96 ayat, surat Al Waqiah sebagian turun di Makkah dan sebagian lagi di Madinah.

Dimana ayat ini bercerita tentang hari akhir dan balasan untuk orang mukmin dan orang kafir kelak.

Selain menjelaskan tentang hari akhir, al waqiah memiliki beberapa keutamaan yang patut diperhatikan.

Diantara keutamaan Al Waqiah adalah mendatangkan rizki, terhindar dari kemiskinan serta atas izin-Nya dapat dipermudah roh dicabut saat sakarotul maut tiba.

Untuk itu gak ada salahnya mendawamkan surat Al Waqiah setiap hari. Selain mendapatkan berbagai keutamaan juga sebagai bukti penghambaan kita kepada Allah SWT.

Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Bahasa Arab & Artinya

Bacaan Surat Al Waqiah

Mencontoh Amalan Nabi Muhammad yang Sering Dilakukan Saat Ramadan

(foto: unsplash.com/masjidmdp)

1. إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ
Iżā waqa’atil-wāqi’ah
Artinya: “Apabila terjadi hari kiamat”

2. لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
Laisa liwaq’atihā kāżibah
Artinya: “tidak seorang pun dapat berdusta tentang kejadiannya,”

3. خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
Khāfiḍatur rāfi’ah
Artinya: “(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),”

4. إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا
Iżā rujjatil-arḍu rajjā
Artinya: “apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,”

5. وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا
Wa bussatil-jibālu bassā
Artinya: “dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,”

6. فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا
Fa kānat habā`am mumbaṡṡā
Artinya: “maka jadilah ia debu yang beterbangan,”

7. وَكُنتُمْ أَزْوَٰجًا ثَلَٰثَةً
Wa kuntum azwājan ṡalāṡah
Artinya: “dan kamu menjadi tiga golongan.”

8. فَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَة
Fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah
Artinya: “Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.”

9. وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ
Wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah
Artinya: “Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.”

10. وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُو
Was-sābiqụnas-sābiqụn
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,”

11. أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ
Ulā`ikal-muqarrabụn
Artinya: “Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.”

12. فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Fī jannātin-na’īm
Artinya: “Berada dalam jannah kenikmatan.”

13. ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِين
Sullatum minal-awwalīn
Artinya: “Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,”

14. وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ
Wa qalīlum minal-ākhirīn
Artinya: “dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian”

15. عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ
‘Alā sururim mauḍụnah
Artinya: “mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,”

16. مُّتَّكِـِٔينَ عَلَيْهَا مُتَقَٰبِلِينَ
Muttaki`īna ‘alaihā mutaqābilīn
Artinya: “seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.”

17. يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ
Yaṭụfu ‘alaihim wildānum mukhalladụn
Artinya: “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,”

18. بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ
Bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma’īn
Artinya: “dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,”

19. لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ
Lā yuṣadda’ụna ‘an-hā wa lā yunzifụn
Artinya: “mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,”

20. وَفَٰكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ
Wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn
Artinya: “dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,”

21. وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
Wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn
Artinya: “dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.”

22. وَحُورٌ عِينٌ
Wa ḥụrun ‘īn
Artinya: “Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,”

23. كَأَمْثَٰلِ ٱللُّؤْلُؤِ ٱلْمَكْنُونِ
Ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn
Artinya: “laksana mutiara yang tersimpan baik.”

24. جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Jazā`am bimā kānụ ya’malụn
Artinya: “Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.”

25. لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
Lā yasma’ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā
Artinya: “Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,”

26. إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا
Illā qīlan salāman salāmā
Artinya: “akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.”

27. وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ
Wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn
Artinya: “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.”

28. فِى سِدْرٍ مَّخْضُودٍ
Fī sidrim makhḍụd
Artinya: Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,

29. وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ
Wa ṭal-ḥim manḍụd
Artinya: “dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),”

30. وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ
Wa ẓillim mamdụd
Artinya: “dan naungan yang terbentang luas,”

31. وَمَآءٍ مَّسْكُوبٍ
Wa mā`im maskụb
Artinya: “dan air yang tercurah,”

32. وَفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
Wa fākihating kaṡīrah
Artinya: “dan buah-buahan yang banyak,”

33. لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
Lā maqṭụ’atiw wa lā mamnụ’ah
Artinya: “yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.”

34. وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ
Wa furusyim marfụ’ah
Artinya: “dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.”

35. إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً
Innā ansya`nāhunna insyā`ā
Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung”

36. فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا
Fa ja’alnāhunna abkārā
Artinya: “dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.”

37. عُرُبًا أَتْرَابًا
‘Uruban atrābā
Artinya: “penuh cinta lagi sebaya umurnya.”

38. لِّأَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
Li`aṣ-ḥābil-yamīn
Artinya: “(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,”

39. ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ
Sullatum minal-awwalīn
Artinya: “(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.”

40. وَثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ
Wa ṡullatum minal-ākhirīn
Artinya: “dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.”

41. وَأَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ
Wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl
Artinya: “Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?”

42. فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ
Fī samụmiw wa ḥamīm
Artinya: “Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,”

43. وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ
Wa ẓillim miy yaḥmụm
Artinya: “dan dalam naungan asap yang hitam.”

44. لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
Lā bāridiw wa lā karīm
Artinya: “Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.”

45. إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ
Innahum kānụ qabla żālika mutrafīn
Artinya: “Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.”

46. وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ
Wa kānụ yuṣirrụna ‘alal-ḥinṡil-‘aẓīm
Artinya: “Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.”

47. وَكَانُوا۟ يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
Wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a innā lamab’ụṡụn
Artinya: “Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?”

48. أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ
A wa ābā`unal-awwalụn
Artinya: “apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?”

49. قُلْ إِنَّ ٱلْأَوَّلِينَ وَٱلْءَاخِرِينَ
Qul innal-awwalīna wal-ākhirīn
Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,””

50. لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ
Lamajmụ’ụna ilā mīqāti yaumim ma’lụm
Artinya: “benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.”

51. ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلْمُكَذِّبُونَ
Summa innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn
Artinya: “Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,”

52. لَءَاكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ
La`ākilụna min syajarim min zaqqụm
Artinya: “benar-benar akan memakan pohon zaqqum,”

53. فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ
Fa māli`ụna min-hal-buṭụn
Artinya: “dan akan memenuhi perutmu dengannya.”

54. فَشَٰرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْحَمِيمِ
Fa syāribụna ‘alaihi minal-ḥamīm
Artinya: “Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.”

55. فَشَٰرِبُونَ شُرْبَ ٱلْهِيمِ
Fa syāribụna syurbal-hīm
Artinya: “Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.”

56. هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ ٱلدِّينِ
Hāżā nuzuluhum yaumad-dīn
Artinya: “Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”.

57. نَحْنُ خَلَقْنَٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ
Naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn
Artinya: “Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?”

58. أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ
A fa ra`aitum mā tumnụn
Artinya: “Maka, terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.”

59. ءَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلْخَٰلِقُونَ
A antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn
Artinya: “Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?”

60. نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Artinya: “Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,”

61. عَلَىٰٓ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَٰلَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِى مَا لَا تَعْلَمُونَ
‘Alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta’lamụn
Artinya: “untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.”

62. وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ
Wa laqad ‘alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn
Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?”

63. أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ
A fa ra`aitum mā taḥruṡụn
Artinya: “Maka, terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.”

64. ءَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلزَّٰرِعُونَ
A antum tazra’ụnahū am naḥnuz-zāri’ụn
Artinya: “Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?”

65. لَوْ نَشَآءُ لَجَعَلْنَٰهُ حُطَٰمًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ
Lau nasyā`u laja’alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
Artinya: “Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.”

66. إِنَّا لَمُغْرَمُونَ
Innā lamugramụn
Artinya: “(Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”,”

67. بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ
Bal naḥnu mahrụmụn
Artinya: “bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”

68. أَفَرَءَيْتُمُ ٱلْمَآءَ ٱلَّذِى تَشْرَبُونَ
A fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn
Artinya: “Maka, terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.”

69. ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ ٱلْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنزِلُونَ
A antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn
Artinya: “Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?”

70. لَوْ نَشَآءُ جَعَلْنَٰهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ
Lau nasyā`u ja’alnāhu ujājan falau lā tasykurụn
Artinya: “Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?”

71. أَفَرَءَيْتُمُ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى تُورُونَ
A fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn
Artinya: “Maka, terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).”

72. ءَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنشِـُٔونَ
A antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn
Artinya: “Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?”

73. نَحْنُ جَعَلْنَٰهَا تَذْكِرَةً وَمَتَٰعًا لِّلْمُقْوِينَ
Naḥnu ja’alnāhā tażkirataw wa matā’al lil-muqwīn
Artinya: “Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.”

74. فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ
Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
Artinya: “Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.”

75. فَلَآ أُقْسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ
Fa lā uqsimu bimawāqi’in-nujụm
Artinya: “Maka, Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.”

76. وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
Wa innahụ laqasamul lau ta’lamụna ‘aẓīm
Artinya: “Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.”

77. إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ
Innahụ laqur`ānung karīm
Artinya: “Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,”

78. فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ
Fī kitābim maknụn
Artinya: “pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),”

79. لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ
Lā yamassuhū illal-muṭahharụn
Artinya: “tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”

80. تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Tanzīlum mir rabbil-‘ālamīn
Artinya: “Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.”

81. أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
A fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn
Artinya: “Maka, apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?”

82. وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
Wa taj’alụna rizqakum annakum tukażżibụn
Artinya: “Kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.”

83. فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ
Falau lā iżā balagatil-ḥulqụm
Artinya: “Maka, mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,”

84. وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
Wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn
Artinya: “padahal kamu ketika itu melihat,”

85. وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ
Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn
Artinya: “dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,”

86.فَلَوْلَآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
Falau lā ing kuntum gaira madīnīn
Artinya: “maka, mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?”

87. تَرْجِعُونَهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Tarji’ụnahā ing kuntum ṣādiqīn
Artinya: “Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”

88. فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ
Fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn
Artinya: “adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),”

89. فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
Fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na’īm
Artinya: “maka, dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.”

90. وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
Wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn
Artinya: “Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,”

91. فَسَلَٰمٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
Fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn
Artinya: “maka, keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.”

92. وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُكَذِّبِينَ ٱلضَّآلِّينَ
Wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn
Artinya: “Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,”

93. فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ
Fa nuzulum min ḥamīm
Artinya: “maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,”

94. وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
Wa taṣliyatu jaḥīm
Artinya: “dan dibakar di dalam jahannam.”

95. إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ
Inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn
Artinya: “Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.”

96. فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ
Fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
Artinya: “Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.”

Baca juga: Bacaan Doa Makan, Sebelum dan Sesudah Beserta Artinya

Istiqomah dalam membaca Al Waqiah sangat baik untuk pengingat diri agar selalu ingat atas kebesaran dan keagungan Allah SWT.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.