quotes

14 Puisi Kemerdekaan untuk Kobarkan Semangat 45

Penulis:   | 

Puisi Kemerdekaan – Puisi adalah salah satu alat untuk mengekspresikan diri dalam bentuk tulisan. Puisi bisa mengekspresikan rasa senang, sedih, jatuh cinta, bahagian bahkan rasa cinta negara dalam bentuk puisi kemerdekaan.

Puisi kemerdekaan ini kerap ditulis oleh seseorang untuk menunjukkan rasa cinta kepada negara. Tak hanya itu, puisi kemerdekaan juga bisa mentransfer rasa semangat kepada orang lain agar ikut semangat.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa penulis puisi ini. Mereka mengabadikan rasa semangat dalam bentuk tulisan tentang apa yang bergejolak di dada mereka.

Baca juga: 111 Kata-kata Rindu LDR yang Bikin Makin Kangen

Puisi Kemerdekaan untuk Kobarkan Semangat 45

1. Aku Tulis Pamplet Ini
Karya : W.S Rendra

Aku tulis pamplet ini
Karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan menjadi peng -iya – an
Apa yang terpegang hari ini bisa luput besok pagi
Ketidakpastian merajalela
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang
Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
Maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan
Tidak mengandung perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair
Aku inginkan merpati pos
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian
Aku tidak melihat alasan kenapa harus diam tertekan dan termangu
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju
Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka
Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api
Rembulan memberi mimpi pada dendam
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah yang teronggok bagai sampah
Kegamangan
Kecurigaan
Ketakutan
Kelesuan

Aku tulis pamplet ini
Karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya
Matahari yang tenggelam diganti rembulan
Lalu besok pagi pasti terbit kembali
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !

2. Bela Negara
Karya: Dilla Hardina Agustiani

Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

3. Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
Karya: Taufiq Ismail

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku?”

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.

14 Puisi Kemerdekaan untuk Kobarkan Semangat 45

(foto: pexel/iqbalkurniawan)

4. Menatap Merah Putih
Karya: Sapardi Djoko Damono

Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban
nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata

Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah
untuk berteriak : Merdeka!

Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia
Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi
Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kinarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian

5. Merdeka dalam Pandemi
Karya Firoh

Agustus menyapa
Hari kemerdekaan akan tiba
Hari kemenangan indonesia
Hari berkibar x bendera
Hidup Negri ku ,,,,, hidup negri ku ,,,,,
tanah air ku indonesi ,,,
Hari kemerdekaan indonesia tahun 2021
Sangat berbeda dari tahun sebelum
Saat kedatangan tamu (virus corona)
Kami semua tak bisa merayakan
Bersama,
Indonesia ku,,,
Tetap kibarkan benderamu
Tegakkan tiangmu ikat benderamu
Kibarkan ,,,,,kibarkan,,,,
Angkat tangan mu, berikan hormat mu,
Indonesiaku merdeka,,, merdeka,, dan tetap merdeka 17 Agustus 1945

6. Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari
Karya: Sitor Situmorang

Sederhana dan murni
Impian remaja
Hikmah kehidupan
berNusa
berBangsa
berBahasa
Kewajaran napas
dan degub jantung
Keserasian beralam
dan bertujuan
Lama didambakan
menjadi kenyataan
wajar, bebas
seperti embun
seperti sinar matahari
menerangi bumi
di hari pagi
Kemanusiaan
Indonesia Merdeka
17 Agustus 1945

7. Sukmaku Merdeka
Karya: Wiji Thukul

Tidak tergantung kepada Departemen Tenaga Kerja
Semakin hari semakin nyata nasib di tanganku
Tidak diubah oleh siapapun
Tidak juga akan dirubah oleh Tuhan Pemilik Surga
Apakah ini menyakitkan? entahlah !
Aku tak menyumpahi rahim ibuku lagi
Sebab pasti malam tidak akan berubah menjadi pagi
Hanya dengan memaki-maki

Waktu yang diisi keluh akan berisi keluh
Waktu yang berkeringat karena kerja akan melahirkan
Serdadu-serdadu kebijaksanaan
Biar perang meletus kapan saja
Itu bukan apa-apa
Masalah nomer satu adalah hari ini
Jangan mati sebelum dimampus takdir

Sebelum malam mengucap selamat malam
Sebelum kubur mengucapkan selamat datang
Aku mengucap kepada hidup yang jelata

M E R D E K A ! !

8. Pahlawanku
Karya Reza Hidayat

Pahlawanku..
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa

9. Melawan Pandemi untuk Merdeka
Karya Asri S

Ayo, bangsaku!
Teriakkan merdeka-merdeka-merdeka
Sambil melawan luka
Dan berjaga di balik kaca

Pasalnya kita tidak membawa senjata
Hanya mamakai masker dan  menjaga badan
Sambil menghindari kerumunan
Kemudian menang dari keterperukan

Ayo, bangsaku!
Tak usah risau pada corona
Pasalnya kita melawan bersama-sama
Untuk teriakkan merdeka-merdeka-merdeka
Dengan sehat dan tanpa luka

Para nakes tengah berperang
Orang tua sedang berjuang
Pemerintah sedang menghadang
Dan kita, pelajar sedang patuh pada protokol kesehatan

Oleh karena itu tak lama lagi pandemi bakal berakhir
Seiring merdeka dan doa-doa bangsa
Pasalnya kita layak untuk gembira
Di tanah Indonesia yang kaya

10. Pahlawanku
Karya Rheza Hidayat

Pahlawanku..
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kuberikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertetembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu

Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang munkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku…engkaulah bunga bangsa

14 Puisi Kemerdekaan untuk Kobarkan Semangat 45

(foto: pexel/ahmadsyahrir)

11. Diponegoro
Karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

12. Terbanglah Indonesia
Karya Rayhandi

Terbanglah Indonesia
Terbang ke langit bebas
Gapai bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan pada dunia merah putihmu

Terbanglah Indonesia
Takkan ada yang bisa mengikatmu
Juga mengurungmu
Kita bukan jangkrik di dalam kotak
Kita bebas merdeka

Terbanglah Indonesia
Terbanglah kemana kau ingin terbang
Lihatlah kemana kau ingin lihat
Cintailah apa yang kau ingini
Kebebasan bersandar di raga kita
Karena kita merdeka

Terbanglah Indonesia
Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat
Bangsa yang menghargai perdamaian
Tapi bukan berarti bisa diam jika kebebasan kita direnggut
Takkan kita biarkan hak kita diinjak-injak

Terbanglah Indonesia
Di ujung samudera kedamaian kita memuncah
Berdiri di atas gunung
Kita jaga laut kita-kita jaga bumi kita
Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali
Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima

13. Hari Itu, Bangsaku Bahagia
Karya Asty Kusumadewi

Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua
Penjajahan dimana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk Merdeka!
Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hari Itu Bangsaku Bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

14. Musium Perjuangan
Karya Kuntowijoyo

Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.

Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih

Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian

Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali

Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan

Merdeka atau Mati.

Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.

Baca juga: 101 Pertanyaan Gombal, Cocok untuk PDKT

Kamu juga bisa menunjukkan rasa cinta negaramu dalam bentuk tulisan seperti puisi kemerdekaan. Selain itu, puisi ini bisa dibaca pada setiap momen hari kemerdakaan.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.