inspirasi

Huruf Hijaiyah, Jumlah, Cara Membaca, Tajwid, dan Tanda Baca

Penulis:   | 

Dalam bahasa Indonesia, terdapat abjad atau huruf yang disebut dengan alfabet. Sementara, abjad dalam Bahasa Arab disebut dengan huruf hijaiyah.

Huruf hijaiyah merupakan langkah awal bagi umat muslim dalam mempelajari dan membaca Alquran. Umumnya, sebelum membaca kitab suci dengan lancar, mereka akan memahami terlebih dahulu tentang ilmu dasar tersebut.

Perlu diketahui bahwa di dalam Alquran, huruf-huruf ini tidak berdiri sendiri melainkan saling menyambung antara huruf yang satu dengan yang lainnya.

Penyambungan tersebut juga disertai dengan tanda baca yang juga memiliki makna berbeda.

Untuk pemahaman lebih lanjut, sebaiknya simak penjelasan lengkap mengenai huruf hijaiyah berikut ini.

Pengertian huruf hijaiyah

Hiruf hijaiyah merupakan jenis abjad yang dikhususkan untuk Bahasa Arab. Walaupun demikian, huruf ini tidak hanya diwajibkan bagi masyarakat Arab saja, melainkan seluruh umat muslim yang berada di dunia.

Hal ini dikarenakan, huruf hijaiyah merupakan ilmu dasar dalam mempelajari kitab suci Alquran. Di dalam kitab suci tersebut, semua penulisannya menggunakan huruf ini. Dengan demikian, seluruh umat muslim wajib mengenal dan mempelajarinya.

Walaupun huruf ini digunakan pada bacaan Alquran, namun huruf hijaiyah juga digunakan pada penulisan sehari-hari dalam Bahasa Arab. Sehingga, bisa dikatakan bahwa huruf alfabet Bahasa Arab ialah huruf hijaiyah.

Dalam penulisannya, huruf ini memiliki aturan tersendiri yang berbeda dari huruf lainnya. Jika huruf alfabet ditulis dari sebelah kiri ke kanan saat ingin membentuk kata dan kalimat, huruf hijaiyah justru sebaliknya. Ia ditulis dari kanan ke kiri untuk membentuk sebuah kata atau kalimat.

Huruf hijaiyah memiliki jumlah 29 huruf. Masing-masing huruf mempunyai perbedaan dalam penulisan dan pelafalannya sesuai dengan tanda baca yang disebut harakat dan tajwid.

Daftar huruf hijaiyah dan cara membacanya

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bawah terdapat 30 huruf dalam huruf hijaiyah yang memiliki bentuk penulisan dan pelafalan yang berbeda.

Berikut adalah 30 huruf hijaiyah berserta cara membacanya agar tidak keliru dalam membaca Alquran. Sebab, jika salah dalam pelafalan walau hanya satu huruf saja, maka makna atau artinya akan berbeda pula.

1. ا (alif)

2. ب (ba’)

3. ت (ta’)

4. ث (tsa)

5. ج (jim)

6. ح (ha’)

7. خ (kha’)

8. د (dal)

9. ذ (dzal)

10. ر (ra’)

11. ز (za)

12. س (sin’)

13. ش (syin)

14. ص (shad)

15. ض (dhad)

16. ط (tha’)

17. ظ (zha’)

18. ع (‘ain)

19. غ (ghain)

20. ف (fa’)

21. ق (qaf)

22. ك (kaf)

23. ل (lam)

24. م (mim)

25. ن (nun)

26. هـ (haa)

27. و (wau)

28. ي (ya’)

29. ء (hamzah)

30. لا (lam alif)

Tanda baca 

Sama seperti huruf alfabet, huruf hijaiyah juga memiliki beberapa tanda baca yang pelafalannya juga berbeda.

Tanda baca dalam Bahasa Arab disebut dengan harakat. Fungsinya, untuk menentukan bagaimana cara pengucapan kata dan kalimat yang benar di dalam Al-Qur’an.

Beberapa tanda baca tersebut, di antaranya fathah, kasrah, dammah, dan sukun.

1. Fathah

Fathah merupakan tanda baca yang memiliki bentuk seperti garis horizontal. Penempatan tanda baca ini berada di paling atas huruf hijaiyah.

Fathah, jika diibaratkan dengan huruf alfabet, ia seperti huruf a. secara Bahasa, fathah berarti membuka. Dalam membaca tanda baca ini, jika diikuti oleh alif sukun (mati), maka dibaca panjang.

2. Kasrah

Kasrah merupakan tanda baca yang bentuknya sama dengan fathah, yakni garis horizontal. Bedanya, jika fathah berada di atas huruf hijaiyah, tanda baca ini justru berada di bawahnya.

Dalam huruf alfabet, tanda baca ini diibaratkan seperti huruf i. Arti kata kasrah secara bahasa adalah melanggar.

Huruf yang bertanda baca kasrah jika bertemu dengan huruf ya mati atau sukun, maka dibaca panjang.

3. Dammah

Dammah merupakan tanda baca yang memiliki bentuk seperti huruf waw namun berukuran kecil. Ia terletak di atas huruf hijaiyah, sama seperti fathah.

Tanda baca ini melambangkan huruf u dalam alfabet. Contohnya, ketika huruf hijaiyah ba bertemu dengan dammah, maka dibaca bu.

Jika tanda baca ini bertemu dengan waw sukun atau mati, maka dibaca panjang.

4. Sukun

Sukun merupakan tanda baca yang memiliki bentuk bulat kecil dengan penempatan di atas huruf hijaiyah.

Tanda baca ini melambangkan matinya suatu huruf. Contohnya, ketika huruf mim dengan harakat fathah, maka menghasilkan bunyi ma. Jika ma diikuti oleh huruf dal yang berharakat sukun, maka ma berganti bunyi menjadi mad.

5. Tanwin

Tanwin merupakan tanda baca yang dibagi menjadi tiga, yakni fathatain, kasratain, dan dhammatain.

Tanwin fathatain berbentuk garis yang jumlahnya ada dua dan terletak di atas huruf hijaiyah. Bunyi yang dihasilkan adalah “an”.

Tanwin kasratain juga berbentuk garis yang jumlahnya dua, namun letaknya berada di bawah huruf hijaiyah. Bunyi yang dihasilkan adalah “in”.

Yang terakhir adalah tanwin dhammatain. Berbeda dengan dua jenis tanwin sebelumnya, tanwin ini justru berbetuk seperti huruf waw kecil yang jumlahnya ada dua. Bunyi yang dihasilkan adalah “un”.

6. Tasydid

Tasydid merupakan tanda baca yang memiliki bentuk seperti huruf sin yang letaknya berada di atas huruf hijaiyah.

Huruf yang mendapatkan harakat ini akan dibaca seperti memiliki dua huruf konsonan. Contohnya, madda, amma, awwa, dan masih banyak lainnya.

Mengenal tajwid

Tajwid merupakan aturan tentang bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, sehingga menghasilkan bacaan yang indah dan enak di dengar.

Dalam membaca Al-Quran, kita juga harus mempelajari bagaimana cara mengenal bacaan tajwid.

Ada beberapa jenis ilmu tajwid, seperti ikhfa, bacaan idgham, bacaan idzhar, bacaan iqlab, dan masih banyak lainnya.

Setiap jenisnya memiliki cara baca yang berbeda, seperti bacaan berdengung, samar-samar, dan bacaan yang dibaca dengan jelas.

Mempelajari tajwid, sama halnya seperti saat kita mempelajari grammar dalam Bahasa Inggris yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Namun, jika dipelajari setiap hari, maka akan terasa jauh lebih mudah.

Cara penulisan

Cara penulisannya dibagi menjadi dua, yakni disambung dan tidak dapat disambung. Beberapa huruf tersebut di antaranya:

1. Huruf yang bisa disambung

Huruf yang bisa disambung jumlahnya lebih banyak dibanding dengan huruf yang tidak bisa disambung.

Contohnya, jika huruf ba berada di awal kata, maka dapat disambung dengan huruf setelahnya.

بِسْمِ

[الفاتحة/1]

Apabila huruf ini berada di tengah, maka huruf ini juga tetap bisa disambung dengan huruf sesudah atau setelahnya. Contoh,

نَعْبُد

[الفاتحة/5]

Apabila huruf ini berada di akhir kata, maka huruf ini juga tetap bisa menyambung dengan huruf sebelumnya. Contoh,

لَا رَيْبَ

[البقرة/2]

2. Huruf yang tidak bisa disambung

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa jumlah huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung sangat sedikit, tepatnya hanya ada 6 huruf.

Beberapa huruf tersebut, di antaranya:

  1. ا
  2. د
  3. ذ
  4. ر
  5. ز
  6. و

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai huruf hijaiyah. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat menambah wawasan kita semua bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.