lifestyle

Fungsi Ginjal, Bagian-Bagian, Cara Merawat & Jenis Penyakit

Penulis:   | 

Salah satu organ penting yang berada di dalam tubuh adalah ginjal. Fungsi ginjal yang paling umum diketahui adalah untuk menyaring darah, serta membuang zat sisa hasil penyaringan melalui urine. Bahkan, organ ini dapat menyaring sekitar 200 liter darah setiap harinya

organ tersebut terletak di bawah tulang rusuk belakang dekat dengan punggung bagian tengah. Bentuknya seperti kacang dengan ukuran sebesar kepalan tangan, atau sekitar 10-12 cm.

Mengingat fungsi ginjal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, maka, sangat diwajibkan untuk menjaga kesehatannya agar tidak menimbulkan berbagai macam masalah.

Untuk lebih jelasnya mengenai bagian-bagian ginjal serta fungsinya, simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: 6 Fungsi Lambung, Bagian-Bagian dan Penyakit yang dapat Menyerang

Bagian-bagian ginjal

Fungsi Ginjal, Bagian-Bagian dan Cara Merawat Kesehatannya

(foto: istockphoto)

Bagian-bagian ginjal sangat penting untuk diketahui sebab memiliki peran masing-masing. Bagian-bagian tersebut di antaranya korteks, medula, dan pelvis.

1. Korteks

Korteks merupakan bagian dari ginjal yang letaknya di bagian paling luar dan dikelilingi oleh kapsul ginjal.

Bagian ini dikelilingi oleh lapisan lemak, sehingga ia memiliki tugas yakni melindungi struktur ginjal dari kerusakan terutama yang berada di dalam .

2. Medula

Medula merupakan bagian ginjal yang terdapat di dalam dengan tekstur halus. Bagian ini terdiri dari dua struktur, yakni saluran medula dan piramida ginjal yang meliputi nefron dan tubulus.

Tugas dari tubulus adalah untuk membawa cairan tubuh dan darah menuju ginjal.

3. Pelvis ginjal

Pelvis ginjal berada di lapisan paling dalam. Bentuknya seperti corong. Ia berfungsi untuk menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.

Di dalamnya, terdapat bagian yang disebut dengan kaliks ginjal, yang berfungsi untuk menampung cairan tubuh sebelum diangkut menuju kandung kemih.

Fungsi Ginjal

Fungsi Ginjal, Bagian-Bagian dan Cara Merawat Kesehatannya

(foto: istockphoto)

Setelah mengetahui tentang bagian-bagian dari ginjal, sekarang saatnya untuk mengetahui apa saja fungsi organ tersebut bagi tubuh. Selain untuk menyaring darah, ada banyak fungsi lain dari organ tersebut, di antaranya:

1. Menyaring serta membuang limbah

Fungsi ginjal adalah untuk menyaring limbah dengan kandungan nitrogen hasil metabolisme. Yang dimaksud dengan limbah di sini adalah racun, garam berlebih, serta urea.

Urea nantinya akan dibawa oleh darah menuju ginjal. Kemudian, organ tersebut akan membuang urea tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal agar tidak mengalami masalah. Sebab, jika bermasalah maka urea tidak dapat dibuang sehingga limbah yang terdiri racun tersebut akan menumpuk dalam darah yang akhirnya menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.

2. Mengatur sel darah merah

Darah merupakan bagian terpenting yang berada di dalam tubuh. Ia memiliki tugas yang sangat penting yakni mengangkut oksigen ke seluruh organ di dalam tubuh agar berfungsi dengan baik.

Seperti yang kita tahu bahwa oksigen sangat dibutuhkan agar manusia bisa tetap hidup.

Oleh karena itu, tubuh harus memproduksi sel darah merah yang cukup. Fungsi ginjal adalah untuk mengeluarkan hormon eritropoietin.

Hormon tersebut akan diperoleh jika tubuh memperoleh oksigen yang cukup.

Fungsi dari hormon eritropoietin adalah untuk merangsang produksi sel darah merah sehingga bisa mengangkut oksigen dalam jumlah banyak.

Dengan demikian, kadar oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh akan terpenuhi.

3. Menjaga kadar mineral dan elektrolit

Mineral sangat berguna bagi tubuh, yakni untuk mengatur suhu tubuh, melindungi organ dan jaringan dalam tubuh, membawa oksigen ke dalam tubuh, membuang sisa metabolisme, dan masih banyak lainnya.

Fungsi ginjal adalah untuk menjaga kadar mineral dalam darah sehingga bisa berfungsi dengan baik. Mineral yang dimaksud adalah natrium, kalium, fosfor, dan kalsium.

Tidak hanya mineral, organ tersebut juga bisa menjaga kadar elektrolit yang bertugas untuk menyokong aktivitas sel dan jaringan tubuh, seperti saraf dan otot.

4. Mengatur pH darah dalam tubuh

pH darah merupakan derajat yang menunjukkan tingkat asam dan basa pada darah.

Normalnya, pH darah berkisar antara 7,35-7,45. Jika kadar pH tersebut berkisar kurang dari 7,35, maka dinilai terlalu asam, dan kondisi tersebut disebut dengan asidosis.

Sementara, jika kadar pH lebih dari 7,45, maka dinilai terlalu basa. Kondisi tersebut dinamakan alkalosis.

Fungsi ginjal adalah untuk mengatur keseimbangan pH darah. Keseimbangan pH darah sangat penting agar metabolisme berjalan dengan baik.

5. Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah

Tekanan darah dalam tubuh haruslah dalam keadaan stabil. Jika tekanan darah terlalu rendah, maka dapat menimbulkan penyakit yang disebut dengan anemia.

Namun, jika tekanan darah terlalu tinggi, maka dapat menimbulkan risiko penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Kedua penyakit tersebut memiliki risiko berbahaya bagi tubuh. Anemia dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah Lelah dan terasa pusing. Sementara, hipertensi dapat menimbulkan penyakit berbahaya yakni stroke dan penyakit jantung.

Fungsi ginjal adalah untuk mengatur tekanan darah agar tetap stabil. Tidak hanya itu, organ tersebut juga berperan penting dalam mengatur kadar garam dalam darah.

Hal ini dikarenakan, ginjal menghasilkan enzim renin yang dapat mendukung fungsi tersebut.

6. Menyeimbangkan kadar air dalam tubuh

Ginjal berfungsi untuk menyeimbangkan kadar air dalam tubuh. Apabila terjadi perubahan kadar air, maka organ tersebut akan memberikan reaksi.

Jika konsumsi air kurang, maka ginjal akan menahannya terlebih dahulu dan tidak membuangnya.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan  jumlah asupan air putih.

Baca juga: 6 Fungsi Darah Beserta Gangguan Fungsinya

Cara menjaga kesehatan ginjal

Fungsi Ginjal, Bagian-Bagian dan Cara Merawat Kesehatannya

(foto: istockphoto)

Mengingat pentingnya fungsi ginjal, maka diperlukan cara untuk menjaga organ tersebut agar selalu sehat sehingga bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Berikut adalah beberapa cara merawat kesehatan ginjal, di antaranya:

1. Minum air putih yang cukup

air putih sangat penting untuk membuat tubuh selalu sehat dan bugar. Fungsi air putih adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.

Tidak hanya itu, air putih juga bisa membantu ginjal agar berfungsi dengan baik.

Salah satu tanda bahwa tubuh kekurangan cairan adalah ketika urine berwarna seperti jerami atau gelap.

Dengan kondisi tersebut, maka kau perlu mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak.

2. Konsumsi makanan sehat

Makanan sehat dengan gizi seimbang juga sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama organ ginjal.

organ tersebut akan memperoleh nutrisi serta mineral melalui asupan makanan sehat tersebut sehingga berfungsi dengan baik.

Perbanyak mengonsumsi makanan seperti sayuran, buah-buahan, daging, biji-bijian, gandum, serta makanan sehat lainnya.

3. Hindari merokok dan minum alkohol

Seperti yang kita tahu bahwa kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan masalah bagi tubuh, terutama bagi organ ginjal.

Sangat penting bagi kamu untuk merawat dan menjaga kesehatan organ tersebut dengan cara hindari kebiasaan buruk terbut karena dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

Perlu diketahui bahwa tekanan darah terlalu tinggi dapat menyebabkan risiko berbahaya pada ginjal.

4. Menjaga berat badan agar tetap ideal

Kelebihan berat badan dapat menimbulkan risiko obesitas dan diabetes yang sangat berbahaya bagi tubuh. Tidak hanya itu, berat badan berlebih juga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Meningkatnya tekanan darah dapat menimbulkan masalah bagi ginjal. Oleh sebab itu, sebaiknya jaga berat badan agar tetap ideal.

Macam-macam penyakit ginjal

10 Manfaat daun binahong untuk kesehatan dan kecantikan

(foto: pexels)

Jika ginjal tidak dijaga dan dirawat dengan baik, maka kesehatannya akan terganggu sehingga menyebabkan organ tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Adapun berbagai macam penyakit ginjal yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut.

1. Batu ginjal

Batu ginjal merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi. Penyebab penyakit ini adalah akibat penumpukan zat tertentu di dalam ginjal sehingga mengendap dan membentuk gumpalan keras seperti batu.

Yang dimaksud dengan zat yang menumpuk tersebut di antaranya oksalat, kalsium, dan asam urat.

faktor penyebab lainnya yang dapat memicu risiko terkena penyakit batu ginjal adalah kurangnya konsumsi air putih, memiliki penyakit bawaan seperti infeksi saluran kemih, serta terlalu sering mengonsumsi makanan asin dan manis.

Jika batu ginjal tidak segera ditangani, maka ukurannya akan menjadi semakin besar sehingga dapat menyumbat dan melukai dinding saluran kemih. Akibatnya, akan terasa nyeri saat buang air kecil serta warna urine menjadi gelap menyerupai teh.

Untuk mengatasi batu ginjal yang bisa dikatakan ringan, cukup dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak serta obat-obatan sesuai resep dokter.

Namun, jika kondisinya sudah parah maka cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya adalah operasi.

2. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang berpindah dari kandung kemih ke saluran kemih yang diakibatkan oleh infeksi saluran kemih yang tidak segera ditangani dengan baik.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebit di antaranya sakit pinggang, mual, lemas, nyeri saat buang air kecil, demam, terdapat nanah atau darah dalam urine, serta sakit pada punggung.

Untuk mengatasi infeksi ginjal. Dokter akan memberikan resep berupa obat antibiotik yang berfungsi untuk membunuh bakteri.

Namun, jika infeksi tersebut terbilang cukup parah, maka penderitanya akan dirawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan suntikan antibiotik dan infus selama beberapa hari hingga sembuh.

3. Tumor ginjal

Tumor ginjal merupakan munculnya benjolan pada ginjal yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal.

Ada dua jenis tumor yang kerap menyerang, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak biasanya berukuran kecil. Sementara, tumor ganas berukuran besar dan menyebabkan kanker ginjal.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti obesitas, pola makan yang tidak sehat, memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, serta mengonsumsi obat-obatan tertentu dan sering terpapar zat beracun.

Umumnya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, apabila menimbulkan gejala, biasanya tidak begitu jelas sehingga sering dinyatakan sebagai penyakit ginjal lainnya.

Cara menyembuhkan tumor ginjal berdasarkan ukuran, pertumbuhan, dan perkembangan sel tumor tersebut. Tahap awal biasanya akan dilakukan observasi yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat-obatan.

Jika kondisi sel tumor sangat ganas, maka akan dilakukan operasi pengangkatan sel tumor itu sendiri.

4. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut merupakan kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang sangat mendadak.

Umumnya, penyakit ini bisa terjadi akibat berbagai macam faktor, seperti pendarahan hebat, dehidrasi, efek samping obat-obatan, sepsis, cedera parah pada ginjal, serta kelainan pada ginjal.

Gejala yang ditimbulkan akibat kondisi tersebut adalah tubuh terasa lemas, sesak napas, sering buang air kecil, tungkai kaki mengalami pembengkakan, penurunan kesadaran alias pingsan, serta kejang.

Untuk mengatasinya, dokter akan menganjurkan untuk mengurangi konsumsi garam yang mengandung kalium tinggi, memberikan obat-obatan, serta dilakukannya cuci darah secara rutin.

5. Gagal ginjal kronis

Berbeda dengan gagal ginjal akut yang menyebabkan fungsi ginjal terganggu secara tiba-tiba, gagal ginjal kronis justru berlangsung lebih lama yakni sekitar 3 bulan bahkan lebih.

Penyebab penyakit tersebut adalah gagal ginjal akut yang tidak segera ditangani, diabetes, hipertensi, serta efek samping obat-obatan.

Gagal ginjal kronis tidak akan menimbulkan gejala jika masih dalam tahap awal. Namun, jika kondisinya sudah parah, maka dapat menimbulkan berbagai macam gejala seperti gatal-gatal, mual, sulit tidur, sesak napas, kram otot, kehilangan nafsu makan, wajah pucat, dan pembengkakan kaki.

Penderita penyakit ini membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk menyembuhkannya. Dokter akan memberikan obat-obatan serta menyarankan untuk melakukan cuci darah.

Jika penyakit tersebut sudah berada di stadium akhir, maka dokter akan melakukan operasi untuk transplantasi ginjal.

6. Nefropati diabetik

Diabetes atau kadar gula darah yang cukup tinggi dalam tubuh, rupanya dapat menimbulkan penyakit berbahaya yang berhubungan dengan ginjal, sebut saja neofropati diabetik.

Bisa dikatakan bahwa penyakit ini merupakan komplikasi dari penyakit diabetes yang sudah berada dalam tahap cukup serius.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah susah tidur, tubuh terasa lemas, urine yang keluar berbusa, gatal-gatal pada kulit, pembengkakan bagian tubuh seperti wajah, tungkai, kaki, dan lengan.

Lantas , apakah nefropati dapat disembuhkan? Jawabannya, tentu saja bisa. Namun, tergantung pada kondisi pasien. Jika tidak terlalu parah, maka dokter akan memberikan obat-obatan agar tekanan darah serta kadar gula darah tetap stabil.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk diet, yakni dengan cara mengurangi konsumsi makanan mengandung tinggi garam dan gula.

Sementara, jika kondisi pasien cukup parah, maka akan dilakukan tindakan lain berupa cuci darah secara rutin.

7. Sindrom nefrotik

Ketika terdapat kebocoran pada glomerulus, maka akan ada banyak protein dan urine di dalamnya. Kondisi tersebut disebut dengan sindrom nefrotik.

Sindrom ini disebabkan oleh beberapa penyakit bawaan seperti lupus, diabetes, dan infeksi.

Gejala yang ditimbulkan di antaranya, kehilangan nafsu makan, urine berbusa, dan edema di kaki, lengan, dan mata.

Penyakit ini dapat ditangani berdasarkan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi, maka dapat ditangani dengan cara pemberian obat-obatan untuk mengatasi infeksi tersebut oleh ahli kesehatan.

Sementara, jika disebabkan oleh lupus, maka ditangani dengan cara pemberian obat jenis kortikosteroid untuk mengatasi peradangan.

8. Sindrom nefritik

Jika sindrom nefrotik disebabkan oleh adanya kebocoran pada glomerulus, berbeda dengan sindrom nefritik yang terjadi akibat adanya peradangan pada organ tersebut atau bagian ginjal yang berfungsi penting untuk menyaring darah.

Penyakit ini disebabkan oleh kelainan ginetik, infeksi, hingga gangguan autoimun. Gejala yang ditimbulkan diantaranya, terjadinya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti mata, kaki, dan lengan yang diakibatkan oleh penumpukan cairan.

Untuk mengobatinya, dokter akan memberikan obat-obatan, serta menyarankan penderita untuk diet dengan cara mengurangi asupan gara, dan kalium.

Akan tetapi, jika kondisi pasie sudah memburuk, maka perlu dilakukan tindakan yang lebih serius agar tidak memperparah gangguan fungsi ginjal, yakni dengan cara cuci darah.

Akhir kata

Demikianlah penjelasan mengenai fungsi ginjal, bagian-bagian, cara merawat, serta macam-macam penyakit yang ditimbulkan. Perlu diingat kembali bahwa sangat penting untuk memelihara dan merawat kesehatan organ tersebut karena memiliki fungsi penting bagi tubuh.

Jika mengalami gejala gangguan ginjal seperti sakit pinggang dan warna urine terlihat gelap, maka segera periksakan ke dokter atau ahli kesehatan.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.