inspirasi

Mengenal Raiden Tameemon, Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

Penulis:   | 

Apakah kamu sudah pernah menonton anime Record of Ragnarok? Ceritanya banyak memperlihatkan pertarungan yang heroik di antara tokoh-tokoh yang kuat.

Ternyata ada yang istimewa di Record of Ragnarok season 2 yang direncanakan rilis tahun 2022. Jika sebelumnya ada Sasaki Kojiro melawan Poseidon, pada season 2 ada Raiden Tameemon.

Kekuatan fisik dan juga ukuran tubuhnya memang tidak bisa dipandang sebelah mata, tapi bagaimana jika ia bertarung melawan Dewa Siwa? Siapa Raiden Tameemon dan seperti apa sosoknya dalam sejarah?

Baca juga: Kisah Uhang Pandak, Legenda Manusia Kerdil dari Jambi

Mulai mengenal beladiri gulat dari lingkungan keluarganya

Mengenal Raiden Tameemon, Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: maeda-rushi)

Raiden Tameemon dilahirkan di Prefektur Nagano, tepatnya di kota Tomi pada bulan Januari 1767.

Ketika lahir, namanya adalah Seki Tarokichi. Ia dibesarkan dalam sebuah keluarga petani yang sangat menjunjung tinggi kerja keras.

Sang ayah yang bernama Hanemon sangat tertarik kepada dunia gulat. Dari situlah Raiden Tameemon remaja mulai tertarik hadir di kelas gulat sumo. Ayahnya mengizinkannya ikut kelas di Nagaze.

Saat usianya mencapai 17 tahun, fisiknya tumbuh sangat besar dibanding orang seumurannya. Tingginya 1,87 m dan ukuran lengannya pun sangat besar setelah latihan jadi pegulat. Bahkan badannya sampai 169 kg.

Banyak melakukan latihan keras dengan batu dan benda yang berat

Mengenal Raiden Tameemon, Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: pinterest)

Bagaimana caranya melatih kekuatan fisik? Ternyata ia melakukan latihan yang ekstrem. Ia gunakan batu yang beratnya mencapai 200 pon lalu diangkatnya ke ladang demi membangun kekuatan.

Ada juga yang menyebutkan bahwa ia bisa mengangkat sebuah bak mandi berbahan besi, di saat ibunya duduk di dalamnya dan ikut terangkat.

Pada musim gugur tahun 1979, ia mulai menjadi seorang pegulat sumo yang dikenal di Jepang. Saat itu ia sudah pakai ‘nama panggung’ Raiden Tameemon.

Sejak waktu itulah, ia terus memiliki catatan rekor yang baik dan tidak terkalahkan dalam banyak turnamen.

Setelah mentornya wafat, kemudian menduduki peran cukup penting

Mengenal Raiden Tameemon, Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: deviantart)

Mentornya merupakan seorang Yokozuna atau pegulat sumo yang profesional dan legendaris. Ketika sang mentor wafat, ia langsung dipromosikan untuk menjadi Zeki, yaitu pangkat di bawah Yokozuna.

Dalam waktu 17 tahun kemudian, pangkat Zeki ia pertahankan. Sementara itu, ia masih banyak mendapat 254 kemenangan dan hanya 10 kekalahan di sepanjang karier sebagai pegulat.

Teknik unggulan yang dimiliki yaitu oshi-sumo yang secara harfiah artinya mendorong sumo. Para pegulat yang menggunakan teknik ini umumnya menang dengan strategi mendorong atau menyodorkan.

Sepak terjangnya justru dibatasi dan tidak boleh menerapkan teknik tertentu

Mengenal Raiden Tameemon, Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: pinterest)

Ada pula teknik lain yang dikuasai, yaitu lariat, yang menerjang lawan dengan tangan merentang dan cepat meluncur ke lawan dengan cara berputar sebelum menjatuhkan ke tanah.

Bukan hanya itu, ia pun mahir teknik dropkick yang bisa menyerang lawannya dengan cepat. Kemudian memberi tendangan yang kuat ke wajah. Pada tahun 1800, sepak terjangnya mulai dibatasi.

Ada larangan untuk menerapkan teknik andalannya supaya pertandingan terlihat menarik dan adil. Lebih tepatnya, agar bisa memberi kesempatan yang lain menjadi pemenang.

Baca juga: 5 Fakta Sasaki Kojiro, Samurai yang Jadi Karakter di Record of Ragnarok

Sempat diperlakukan tidak semestinya, karena alasan politis

Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: japantimes)

Memang keahliannya sangat menonjol di banyak pertandingan dalam kurun waktu 20 tahun. Ia tidak mencapai posisi sebagai Yokozuna karena sudah pensiun pada usia 44 tahun dan pangkatnya Zeki.

Ada juga banyak pendapat tentang mengapa tidak ada anugerah gelar kehormatan sebagai Yokozuna kepadanya. Hal itu dikaitkan dengan ketegangan hubungannya dengan pihak klan Yoshida.

Memang saat itu, yang punya wewenang untuk mengeluarkan lisensi Yokozuna hanya klan Yoshida saja. Konon lisensinya ditolak karena adanya relasi dengan sosok Shogun Tokugawa, yang rezimnya ditentang klan Yoshida.

Namanya masih dikenang dan dihormati sejak kematiannya pada 1825

Pegulat Jepang di Record of Ragnarok

(foto: tripadvisor)

Meski dinilai kurang beruntung karena tidak naik pangkat menjadi Yokozuna, tahun 1900 namanya ditulis pada Batu Yokozuna di bangunan Kuil Tomioka Hachiman, kota Tokyo.

Hal tersebut adalah karena pengaruhnya yang besar untuk beladiri sumo pada zaman Edo. Di sana tertulis ‘Raiden Tameemon Peerless Rikishi’. Memang dulunya Kuil Tomioka Hachiman sering menjadi tempat dihelatnya pertandingan sumo.

Budaya populer Jepang mengangkatnya menjadi cerita menarik. Bukan hanya Record of Ragnarok, tapi juga ada film Big Man Japan (2007). Sejak meninggal pada tanggal 11 Februari 1825, namanya masih tetap abadi.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.