inspirasi

Mengenal Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama Peraih Nobel

Penulis:   | 

Nama Marie Curie menjadi sosok wanita cerdas yang dikenal dengan penemuan zat-zat radioaktif.

Bukan ilmuwan biasa, ia adalah perempuan pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan Nobel meskipun sempat mengalami diskriminasi gender.

Minatnya pada sains sudah terlihat sejak kecil, yaitu pada saat masih tinggal di Polandia dan masih bernama Manya Sklodowska.

Setelah pindah ke Perancis untuk kuliah dan menikah dengan Pierre Curie, saat itu ia mulai dikenal dengan Marie Curie.

Kecintaannya pada sains sudah tidak diragukan lagi. Ia bahkan sering mengantongi Radium atau Polonium di jasnya, meski ternyata kebiasaannya sangat mengancam kesehatan.

Baca juga: Pernah Jadi Surga Dunia, Kota Kuno Baia Kini Tenggelam di Dasar Laut

Dikenal sebagai perempuan jenius yang terobsesi pada sains

Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: thestatesman)

Dalam buku biografi Obsessive Genius: The Inner World of Marie Curie (2011), Barbara Goldsmith menyebutnya sebagai sosok ‘jenius obsesif’. Kuliah di Universitas Sorbonne Prancis, ia tidak kesepian walau hidup sendiri.

Sampai pada saatnya lulus kuliah dan bekerja di laboratorium Gabriel Lippmann, ia pun masih sendiri. Melalui kolega di laboratorium ia dipertemukan dengan Pierre Curie yang juga merupakan ilmuwan muda.

Di acara jamuan minum teh, keduanya berbincang akrab. Pierre terkejut karena melihatnya sebagai wanita pendiam tapi cerdas dan mampu berdiskusi soal sains.

Punya minat yang sama, keduanya makin dekat dan kemudian sepakat untuk berkolaborasi. Bukan hanya di laboratorium tapi juga dalam pernikahan.

Meski pada awalnya sempat ingin menolak karena alasan kewarganegaraan, tapi akhirnya ia memantapkan hati.

Justru pernikahannya dengan Pierre yang membuka banyak jalan, termasuk pada akhirnya mendapat hadiah Nobel berdua.

Bersama Pierre Curie menghasilkan beberapa penemuan

Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: researchgate)

Sejak menikah namanya mulai dikenal dengan Marie Curie. Pada tahun 1898, ia dan sang suami tertarik untuk mengembangkan penelitian mengenai radiasi yang sebelumnya sudah dipelopori Henri Becquerel.

Saat itu berhasil didapatkan temuan bahwa radiasi asalnya dari proses peluruhan inti atom dalam kondisi tak stabil. Fenomena tersebut lantas ia beri nama dengan radioaktivitas.

Itulah momen di mana ia menemukan polonium, sebuah unsur radioaktif pertama. Nama polonium terinspirasi dari negara Polandia, negara asalnya.

Beberapa bulan setelah itu sebenarnya ia juga menemukan radium yang segera menarik perhatian Eropa. Namun ia enggan memublikasikan temuannya agar tidak disalahgunakan.

Menjadi sosok perempuan pertama yang mendapat hadiah Nobel

Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: chemistryworld)

Pada tahun 1903, Royal Institution London mengundangnya untuk memaparkan tentang penelitian. Walau sebenarnya undangan resmi hanya untuk Pierre Curie.

Saat itu ia kurang diberi kesempatan untuk berbicara banyak di forum yang terbuka. Ia sebagai ilmuwan wanita masih dipandang sebelah mata.

Meskipun begitu Piere berusaha melibatkannya dalam diskusi. Sebenarnya diskriminasi tidak hanya di situ saja.

Komite Nobel Prize pun terkesan hanya mencatat Piere Curie sebagai calon penerima Nobel Sains. Karena menuntut keadilan, suaminya mengirim permohonan pada anggota Komite Nobel.

Isi permohonannya di kemudian hari dimuat di dalam sebuah biografi yang terbit di American Institute of Physics.

“Jika benar bahwa Komite bersungguh-sungguh memberikan Nobel kepada saya, saya sangat ingin dipertimbangkan bersama-sama Madame Curie sehubungan dengan penelitian kami tentang radioaktivitas,”

Itulah momen yang penting dalam perjalanan kariernya sebagai perempuan pertama yang mendapat hadiah Nobel, khususnya bidang sains.

Baca juga: Lebih Cantik dari Cleopatra, Ratu Nefertiti Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Mesir

Ada 5 orang di keluarganya yang mendapat Nobel 

Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: amazing-science)

Tidak hanya berhenti pada dirinya sendiri, pencapaiannya dalam ilmu pengetahuan diturunkan ke anak-anak.

Menariknya di kemudian hari ada 5 orang peraih Nobel dalam satu keluarga. Anaknya yang bernama Irene Joliot Curie dan suaminya Frederic Joliot Curie pun mendapatkan Nobel dalam bidang Kimia.

Sementara itu sang adik, Eve Curie memilih menjadi jurnalis dan menikahi Henry Richardson Labouisse, Jr yang kemudian juga mendapat hadiah Nobel di bidang Perdamaian.

Sepanjang hidupnya memang didedikasikan penuh untuk pengembangan penelitiannya. Akibat terlalu sering terpapar radiasi puluhan tahun, kesehatannya menurun dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia di usia 66 tahun.

Media The New York Times menjuluki sosoknya selama hidup sebagai ‘martir bagi dunia sains’. Hal itu disampaikan pada obituari Marie Curie setelah meninggal 4 Juli 1934.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.