inspirasi

Mengenal Alex Kawilarang, Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

Penulis:   | 

Alex Kawilarang dikenal sebagai sosok perwira yang jujur dan berani menanggung risiko. Namanya tercatat menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi awal mula TNI.

Alex memang terlahir di keluarga militer juga banyak terlibat dalam berbagai peristiwa bersejarah yang menegaskan dirinya adalah seorang loyalis Republik.

Seperti apa kiprahnya di dunia kemiliteran Indonesia?

Baca juga: Hatshepsut, Firaun Wanita yang Berhasil Memajukan Mesir Kuno

Seorang tentara yang brilian sejak muda

Mengenal Alex Kawilarang, Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

(foto: historia)

Dimulai tahun 1940, pemuda asal Batavia tersebut sempat mengikuti sekolah militer Koninklijk Militaire Academie (KMA) yang ada di Bandung.

Sekolah KMA Bandung sendiri mengadopsi sistem pendidikan militer elit Belanda yaitu KMA Breda. Bahkan ia menjadi lulusan terbaik dari sekolah militer KMA Bandung.

Pada tahun 1945, ia tercatat menjadi seorang anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tahun 1945. TKR sendiri adalah cikal bakal TNI.

Ia juga sering terlibat di berbagai peristiwa bersejarah yang kemudian menegaskan bahwa dirinya seorang loyalis bagi Republik.

Dinilai berjasa besar dalam perkembangan awal Kopassus

Mengenal Alex Kawilarang, Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

(foto: historia)

Karier militernya dinilai sangat mentereng. Ia pernah jadi komandan di peristiwa bergejolak di Republik Maluku Selatan (RMS), Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan juga Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Alex Kawilarang yang sempat bekerja sama dengan Ignatius Slamet Rijadi itu juga menginisiasi pembentukan Kesatuan Komando Territorium III Siliwangi bulan April 1951. Kesatuan inilah yang kemudian menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Meski turut merintis pasukan elite tersebut, namun baru tahun 1999 ia diterima jadi warga kehormatan Kopassus.

Memimpin aksi untuk menumpas pemberontakan di Maluku

Mengenal Alex Kawilarang, Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

(foto: idsejarah)

Sesudah peristiwa pengakuan kedaulatan NKRI pada tanggal 27 Desember 1949, ia diangkat menjadi Panglima Tentara Territorial di Sumatera Utara. Ini menjadi cikal bakal Komando Daerah Militer (Kodam)

Di awal-awal pengakuan kedaulatan ini terjadi gejolak dalam negara kesatuan Indonesia. Ia sempat melalui karier militer yang penuh tantangan.

Mulai dari memimpin aksi untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), membentuk pasukan komando di Angkatan Darat, dan menyelesaikan gejolak pembangkangan Kapten Andi Aziz tanggal 5 April 1950 di Makassar.

Andi Aziz sendiri mantan anggota Koninklijk Leger (KL) yang ikut Perang Dunia II. Ia mendapat dukungan Westerling, eks-tentara Belanda.

Sejumlah ekspedisi militer yang dilakukan menjadi bukti dari jasa-jasanyakepada bangsa Indonesia.

Baca juga: Jacobs Johannes, Pemuda Ambon yang Jadi Pilot Pertama Indonesia

Dikenal sebagai seorang militer yang lurus

Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

(foto: youtube)

Saat mengemban posisi sebagai Kepala Staf Resimen Bogor, ada sebuah peristiwa yang menunjukkan dirinya sosok yang jujur.

Saat itu, pasukannya menggali tanah bekas markas tentara Jepang di Pondok Gede. Tiba-tiba anak buahnya melapor, bahwa  tidak jauh dari markas ada onggokan benda yang dicurigai sebagai bom. Mereka takut kalau itu meledak.

Namun saat digali lebih dalam dan permukaannya dibersihkan, mereka lebih terkejut lagi. Benda itu bukan bom, melainkan guci besar berisi emas, berlian dan permata. Mereka sebut itu ‘harta karun Jepang’.

Demi memastikan situasi kondusif, ia memindahkan harta karun tentara Jepang itu ke markas lalu memerintah anak buahnya untuk menjaga selama 24 jam.

Temuan harta karun diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri

Perintis Kopassus yang Pernah Menemukan Harta Karun Jepang

(foto: steemit)

Majalah Ekspres edisi 29 September 1972 menyebut nilainya sampai sebanyak hampir 6 milyar rupiah.

Kabar soal harta karun tersebut sampai ke telinga tokoh agama dan tokoh masyarakat Cigombong. Esok hari, datang bertamu menemui Alex untuk meminta supaya harta karun tersebut diserahkan kepada mereka. Mereka bilang untuk kepentingan perjuangan.

Mendengar pernyataan tersebut, ia ke belakang dan mengambil dua peti. Isinya bukan harta karun, tapi granat yang dibuat di pabrik senjata Republik di wilayah Bogor.

Tokoh masyarakat Cigombong menerima dua peti granat dengan melongo, kemudian berbalik ke rumah masing-masing. Harta karun dalam peti itu kemudian diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri.

Meski di kemudian hari, nasib harta karun itu tidak jelas, peristiwa itu membuktikan bahwa Alex Kawilarang bukan sosok yang suka memanfaatkan kedudukan untuk keuntungan pribadi.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.