inspirasi

Asal usul Perayaan Halloween, Identik dengan Hal Menyeramkan

Penulis:   | 

Halloween terkenal sebagai momen yang dirayakan dengan kostum unik sekaligus menyeramkan. Barangkali kamu pun tidak asing lagi dengan adanya perayaan ini di setiap akhir Oktober.

Meskipun Halloween aslinya bukan budaya sendiri, tapi di beberapa tempat umum di kota besar Indonesia ada yang ikut meramaikan.

Tentunya perayaan yang dilakukan tidak sama seperti negara barat. Momen ini juga identik dengan labu yang diukir untuk sebuah tujuan.

Baca juga: Mengenal Sak Yant, Tato Tradisional yang Dipakai untuk Penangkal Sial

Dahulu dirayakan di negara barat, tapi sekarang dikenal seluruh dunia

Identik dengan Hal Menyeramkan, Inilah Asal usul Perayaan Halloween

(foto: pixabay)

Pada umumnya perayaan ini lebih banyak dirayakan oleh masyarakat di negara barat misalnya di benua Eropa dan Amerika. Tapi sekarang belahan dunia lain di wilayah timur pun ikut meramaikannya.

Pada era sekarang ini, perayaan Halloween lebih dikenal sebagai parade kostum mencolok bernuansa hitam yang kadang terlihat seperti zombie.

Banyak orang yang mungkin tidak percaya kepada kehadiran roh, tapi ikut ambil bagian saat perayaannya sebagai cara untuk bersenang-senang.

Para orang tua juga dapat mengajari anak-anak untuk mengeksplorasi imajinasi saat memakai kostumnya.

Menggunakan hiasan berupa labu yang diukir dan diterangi cahaya lilin

Identik dengan Hal Menyeramkan, Inilah Asal usul Perayaan Halloween

(foto: pixabay)

Kebanyakan orang zaman sekarang melihatnya sebagai budaya, sementara yang lain mengatakan itu menandai festival pagan kuno yang bertentangan dengan agama.

Secara berangsur-angsur, perayaan ini dikemas dalam ritual dengan pesta. Bahkan menjadi hari libur di beberapa negara. Meskipun perayaannya berbeda, tapi memiliki tema hiasan yang sama.

Untuk hiasan yang biasa dipakai di perayaan ini yaitu labu oranye. Labu yang diukir dan diterangi cahaya lilin lalu ditampilkan untuk mengusir roh jahat.

Bagi beberapa budaya, lilin di dalam labu melambangkan jiwa yang terperangkap di api penyucian.

Maknanya sebagai festival yang identik dengan kekuatan roh jahat adalah imajinasi masyarakat modern.

Selebihnya, hal-hal yang memicu ketakutan sekaligus penasaran justru dapat menguntungkan bagi industri film horor.

Baca juga: Mengenal Krav Maga, Seni Bela Diri yang Dianggap Paling Berbahaya di Dunia

Dikaitkan dengan Festival Samhain bangsa Celtic untuk mengakhiri musim panas

Identik dengan Hal Menyeramkan, Inilah Asal usul Perayaan Halloween

(foto: pinterest)

Menurut seorang sejarawan Nicholas Rogers, Halloween berasal dari Romawi untuk menghormati seorang Dewi Pomona yang merupakan dewi tanaman atau kebun.

Sebenarnya ada banyak versi sejarah tentang awal mula tradisi ini . Yang terkenal adalah dari bangsa Celtic.

Perayaan ini juga sering dikaitkan dengan Festival Samhain dari bangsa Celtic pada akhir musim panas.

Bangsa Celtic adalah bangsa yang menempati wilayah yang sekarang adalah Inggris Raya dan Perancis.

Tanggal 1 November menjadi awal tahun baru Celtic. Pada tanggal 31 Oktober dipercaya sebagai turunnya Dewa Kematian yang mengumpulkan roh leluhur untuk mencapai kehidupan selanjutnya.

Pada saat itulah roh-roh dapat berjalan bebas di dunia, merusak hasil panen dan menimbulkan berbagai masalah. Halloween merupakan kependekan dari kalimat All Hallows’ Evening.

Orang-orang memakai kostum mengerikan untuk mengelabuhi roh jahat

Identik dengan Hal Menyeramkan, Inilah Asal usul Perayaan Halloween

(foto: pinterest)

Ada juga mitos bahwa 31 Oktober menjadi momen turunnya peri jahat, penyihir, dan bahkan iblis.

Oleh karena itu orang-orang Celtic akan menggunakan kostum menyerupai hantu pada saat Festival Samhain supaya bisa mengelabuhi roh jahat.

Dahulu orang-orang berusaha menenangkan roh-roh jahat dengan memberi makanan, termasuk permen. Saat inilah petani menyelesaikan panen dan mempersiapkan musim dingin.

Zaman dulu masyarakat membuat api unggun serta memakai kostum unik demi menyingkirkan energi negatif roh jahat.

Ketika tanaman sudah mati, dipercaya bahwa roh bisa bangkit dari kubur. Malam perayaan ini juga dianggap sebagai momen khusus untuk bisa berkomunikasi kembali dengan leluhur yang sudah meninggal.